> >

Pernyataan Keluarga Korban Penabrakan Moge hingga Tewas: Ini Masalah Nyawa, Kami Tak Minta Santunan

Kriminal | 13 Maret 2022, 18:12 WIB
Dua motor Harley Davidson yang menabrak anak kembar di Pangandaran hingga tewas, Sabtu (12/3/2022). (Sumber: Tribunjabar.id/Padna)

PANGANDARAN, KOMPAS.TV - Keluarga dari anak kembar yang ditabrak dua pengendara motor gede (moge) hingga tewas di Pangandaran menegaskan tidak pernah meminta uang santunan.

"Mereka yang memberi santunan segitu (Rp50 juta). Saya enggak minta karena tak etis. Ini masalah nyawa tak mungkin saya meminta atau menjual (korban)," tutur Iwa Kartiwa, salah seorang keluarga korban, dikutip dari Tribun Jabar, Minggu (13/3/2022).

Iwa mengatakan pihaknya telah bersepakat memilih berdamai, dan mengaku ikhlas menerima musibah yang menimpa keluarganya dan menyerahkan kasusnya kepada kepolisian.

"Mungkin ini sudah musibah. Mereka juga termasuk musibah. Saya tidak menuntut karena sudah islah. Tinggal ketentuan proses hukumnya seperti apa," ucapnya singkat.

Sebelumnya diberitakan, anak kembar berusia delapan tahun tewas ditabrak dua pengendara moge di Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu (12/3/2022) kemarin.

Dua pengendara lantas memberikan uang Rp50 juta sebagai santunan pascakejadian kepada pihak keluarga. Kedua pihak lalu membuat perjanjian.

Baca Juga: 4 Isi Perjanjian Pengendara Moge yang Tabrak Anak Kembar, Salah Satunya Beri Santunan Rp50 Juta

Isi perjanjian antara pengendara moge dan keluarga korban

Kedua pihak membuat kesepakatan berdamai yang disaksikan oleh Kepala Desa Ciganjeng Imang Wardiman, Sabtu (12/3), dengan sejumlah perjanjian.

Pertama, pihak kesatu yang merupakan keluarga korban dan pengendara moge sebagai pihak kedua, telah satu suara bahwa kecelakaan tersebut sebagai musibah dari Allah SWT.

Penulis : Danang Suryo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Tribun Jabar


TERBARU