> >

Pameran Lukisan dan Peluncuran Buku Djoko Pekik

Budaya | 29 Maret 2022, 03:05 WIB
Setelah sempat menghadirkan lukisan yang menggambarkan gelombang pandemi di event ArtJog 2020 lalu, kini Djoko Pekik (85) akan memamerkan karya-karya terbarunya yang juga merespons situasi pandemi Covid-19. (Sumber: Kompas Gramedia)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Sebagai seniman lintas zaman, Djoko Pekik telah mengalami aneka dinamika dan tantangan, dari era Soekarno hingga reformasi, lalu kini masa pandemi.

Pengalaman panjang berpuluh tahun tersebut terbukti kian meneguhkan kehadirannya sebagai salah satu pelukis maestro Indonesia yang elan kreatifnya tak lekang oleh waktu.

Setelah sempat menghadirkan lukisan yang menggambarkan gelombang pandemi di event ArtJog 2020 lalu, kini Djoko Pekik (85) akan memamerkan karya-karya terbarunya yang juga merespons situasi pandemi Covid-19.

Meskipun terdampak pandemi, sebagaimana kebanyakan para perupa dan masyarakat umumnya, bukan berarti Djoko Pekik berhenti berkarya. Ia justru menjadikan situasi dan momentum pandemi ini untuk menciptakan karya-karya baru.

Pameran dilaksanakan di Bentara Budaya Yogyakarta, pembukaan dijadwalkan pada Sabtu, 26 Maret 2022, pukul 19.00 WIB, dan berlangsung hingga 31 Maret 2022.

Baca Juga: Mengenang 100 Hari Kepergian Seniman Ipong Purnama Sidhi, Bentara Budaya Pamerkan Lukisan Terpilih

Djoko Pekik, kelahiran Grobogan, Purwodadi, Jawa Tengah, tahun 1937, melukis sejak tinggal di Yogyakarta sebagai mahasiswa ASRI (Akademi Seni Rupa Indonesia). Ia juga aktif berkegiatan di Sanggar Bumi Tarung, Yogyakarta, bersama Amrus Natalsya, Isa Hasanda dan Misbach Tamrin.

Setelah sempat vakum dari dunia seni rupa selama sekian waktu, Djoko Pekik kembali berpameran pada tahun 1990 di Edwin Galeri, Jakarta. Disusul kemudian berbagai pameran lainnya, termasuk pameran tunggal “Zaman Edan Kesurupan” di Galeri Nasional (2013).

Eksibisi di Bentara Budaya Yogyakarta kali ini terbilang istimewa, mengingat sebelumnya Djoko Pekik juga pernah menggelar pameran penting dan bersejarah di tempat yang sama.

Peristiwa pada 16 Agustus 1998 tersebut hanya memamerkan satu buah karya, yakni “Berburu Celeng” dan berlangsung selama satu hari saja.

Penulis : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU