> >

Didemo soal Perdagangan Daging Anjing, Gibran: Solusinya Apa? Kalau Tak Beri Solusi Sing Pusing Aku

Peristiwa | 25 April 2022, 22:00 WIB
Aksi protes yang dilakukan Koalisi Dog Meat Free Indonesia (DMFI) di depan Balai Kota Solo, Senin (25/4/2022). (Sumber: Tribun Solo)

SOLO, KOMPAS.TV - Aksi protes terkait penyetopan konsumsi daging anjing kembali digelar Koalisi Dog Meat Free Indonesia (DMFI) di depan Balai Kota Solo, Senin (25/4/2022).

DMFI mendesak Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menutup perdagangan daging anjing di kota tersebut.

Massa aksi melakukan protes diam di halaman Balai Kota Solo dengan membentangkan poster imbauan "Stop Konsumsi Daging Anjing, Anjing Bukan Makanan!".

Koordinator DMFI Mustika mengatakan, pihaknya telah memberikan surat kepada Gibran terkait kebijakan tersebut tapi tak ada kelanjutan.

"Beberapa bulan yang lalu bahwa menyatakan akan mengkaji, tapi sampai hari ini pengkajian tidak ada kelanjutan," tutur Mustika dikutip dari Tribun Solo, Senin.

DMFI menuntut agar Gibran untuk memikirkan kesehatan masyarakat Kota Solo terkait perdagangan daging anjing yang marak.

Baca Juga: Persis Putus Kontrak Wilmar, Gibran : Aku Ora Melu-melu

"Karena perdagangan ini tidak hanya berdampak pedagang saja, tapi juga masyarakat umum," jelasnya.

Menanggapi aksi tersebut, Gibran menyatakan belum menerima surat dari DMFI terkait kajian perdagangan daging anjing di Kota Solo.

"Saya belum menerima (surat) ya. Nanti coba kita tindak lanjuti kalau sudah masuk bagian perekonomian," tutur Gibran.

Padahal, DMFI mengatakan, pihaknya telah mengirimkan surat ke Wali Kota Solo sebanyak tiga kali.

"Saya belum pernah menerima, kan sudah masuk bagian umum (surat), nanti kita tindak lanjuti," terangnya.

Baca Juga: Geramnya Gibran Soal Tembok Benteng Keraton Kartasura Dijebol: Ngawur!

Belum Ada Solusi

Gibran mengungkapkan, terkait masalah yang dituntut tersebut belum ada solusinya.

Selain itu, dia mempertanyakan solusi apa yang diusulkan kepada DMFI untuk mencegah perdagangan tersebut.

"Solusinya apa kalau tidak boleh jualan guguk (anjing)? Setop, setop, tapi kalau tidak memberikan solusi, sing pusing (yang pusing) aku," lanjutnya.

Penulis : Danang Suryo Editor : Fadhilah

Sumber : Tribun Solo


TERBARU