> >

Terapung di Lautan selama 3 Hari, Penumpang KM Ladang Pertiwi 02 Ini Tak Percaya Bisa Selamat

Peristiwa | 30 Mei 2022, 19:54 WIB
Bocah berusia sembilan tahun, Misbahul Hasan, saat dievakusi oleh jajaran TNI AL usai terombang-ambing di lautan selama tiga hari karena KM Ladang pertiwi 02 yang ditumpanginya bersama sang ibu, tenggelam di Selat Makassar pada Kamis (26/5/2022) pekan lalu. (Sumber: banjarmasinpost.co.id/helriansyah via Tribun Kalteng)

KOTABARU, KOMPAS.TV - Tragedi tenggelamnya Kapal Motor (KM) Ladang Pertiwi 02 meninggalkan kisah-kisah tak terduga dari para korban yang selamat.

Salah satunya, cerita empat penumpang KM Ladang Pertiwi 02 yang terapung di perairan Selat Makasar selama tiga hari, sebelum dievakuasi oleh jajaran TNI AL, Minggu (29/5/2022).

Adalah sepasang suami-istri Suparman dan Damra serta ibu-anak Nur Hasanah dan Misbahul Hasan, yang ditemukan selamat dan kemudian dibawa ke Pelabuhan Pelindo II, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, Minggu malam.

Melansir Tribun Kalteng, Senin (30/5/2022), Nur Hasanah menceritakan bahwa ia dan putranya yang masih berusia sembilan tahun harus bertahan terombang-ambing ombak lautan selama tiga hari.

Baca Juga: 10 Penumpang KM Ladang Pertiwi Ditemukan, Total 31 Orang Selamat

Selama itu, Nur Hasanah dan putranya hanya bisa mengandalkan sebongkah gabus sebagai alat bantu untuk mengapung.

"Ini adalah mukjizat Allah SWT. Saya dan anak saya selamat hanya menggunakan gabus. Saya hampir tidak percaya, saya dan anak saya bisa selamat," ucap Nur Hasanah saat ditemui di Pelabuhan Pelindo II.

"Saya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota KRI Sultan Hasanuddin yang telah membawa kami ke daratan dengan penuh perhatian," sambungnya.

Sementara itu, Damra yang juga mengalami hal serupa mengungkapkan, KM Ladang Pertiwi 02 sempat diterjang badai besar sebelum tenggelam.

"Saat badai itu, haluan kapal langsung menukik masuk ke dalam air (hingga akhirnya tenggelam)," jelas Damra yang sejatinya hendak pulang bersama suaminya ke Pulau Masalima, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan.

Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Tribun Kalteng


TERBARU