> >

Mengenal Ende, Saksi Sejarah Presiden Soekarno Rumuskan Butir-Butir Pancasila di bawah Pohon Sukun

Wisata | 1 Juni 2022, 19:33 WIB
Patung Soekarno di Taman Merenung Bung Karno, Ende, Nusa Tenggara Timur. (Sumber: Kemdikbud)

ENDE, KOMPAS.TV - Pagi ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin upacara Peringatan Hari Kelahiran Pancasila di Kota Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (1/6/2022).

Jokowi menuturkan bahwa Ende merupakan kota yang sangat bersejarah, karena menjadi tempat perenungan Presiden RI Pertama Soekarno dalam merumuskan Pancasila.

"Di kota yang sangat bersejarah ini, Bung Karno proklamator kemerdekaan, bapak pendiri bangsa merenungkan dan merumuskan Pancasila yang kemudian disahkan oleh PPKI sebagai dasar negara dan mewariskan Pancasila bagi bangsa dan negara," tutur Jokowi dikutip dari Kompas.com.

Saksi bisu lahirnya Pancasila

Mengutip laman resmi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud), Ende merupakan lokasi pengasingan Presiden Soekarno atau Bung Karno.

Di bawah pohon sukun di Ende, Bung Karno menggali pemikiran tentang dasar negara.

Pemikiran dasar negara itu kemudian disampaikan dan dirumuskan oleh Panitia Sembilan menjadi Pancasila pada tahun 1945.

Pada tanggal 14 Januari 1934 hingga 18 Oktober 1938, Bung Karno beserta istrinya, Inggit Garnasih, dan anak angkatnya, Ratna Djuami dan Kartika, serta mertuanya, Ibu Amsi, diasingkan di Ende.

Baca Juga: Kisah Soekarno di Ende: Rajin Kirim Surat dengan Tokoh Islam, Diminta Jadi Guru Muhammadiyah

Saat itu Belanda mengasingkan Bung Karno karena terus memperjuangkan kemerdekaan daerah jajahan Belanda.

Selanjutnya, pada tanggal 18 Oktober 1938, Bung Karno dipindahkan dari Ende ke Bengkulu.

Setelah kemerdekaan Indonesia, tepatnya di tahun 1951, Bung Karno kembali ke Ende untuk mengunjungi kota ini sebagai presiden.

Profil Kota Ende

Dikutip dari laman Kabupaten Ende, Ende merupakan nama sebuah kabupaten di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. 

Ende merupakan ibu kota Kabupaten Ende yang merupakan lokasi transit penghubung bagian barat dan timur Flores. 

Saat ini, Kota Ende dilengkapi dengan sarana transportasi yang sudah cukup memadai, di antaranya Bandara H. Hasan Aroeboesman, dermaga, Pelabuhan Laut Ippi Ende, dan Pelabuhan Ende. 

Baca Juga: Cerita Mistis Penjaga Serambi Bung Karno di Ende, Kalau Malam Hari Serasa Ada yang Duduk

Mengutip BPK, luas wilayah Ende yakni sebesar 2.046,60 km persegi, dengan wilayah utara berbatasan dengan Laut Flores dan timur dengan Kabupaten Sikka. 

Sisi barat berbatasan dengan Kabupaten Ngada dan arah selatan berbatasan dengan Laut Sawu. 

Pada tahun 2007, jumlah penduduk Ende sekitar 273.555 orang, dengan wilayah administrasi terdiri dari 16 kecamatan dan 211 desa.

Dua dari tiga danau di puncak Gunung Kelimutu di Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur. Foto diambil pada 26 November 2011. (Sumber: Kompas.tv/Vyara)

Kota Ende memiliki potensi wisata Danau Kelimutu yang terletak di puncak Gunung Kelimutu. 

Danau tersebut berada pada ketinggian 1.631 meter di atas permukaan laut. 

Danau Kelimutu memiliki tiga cekungan raksasa dengan warna air yang masing-masing airnya selalu berubah setiap tahun. 

Air di salah satu dari tiga cekungan berwarna merah dan bisa menjadi hijau tua dan merah hati. 

Adapun cekungan lain berwarna hijau tua menjadi hijau muda dan di kubangan lain berwarna cokelat kehitaman menjadi biru langit.

 

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas.com


TERBARU