> >

Profil Masjid Jogokariyan, Beri Hadiah untuk Jemaah Bernama Muhammad dan Maryam

Budaya | 27 Juni 2022, 08:42 WIB
Profil Masjid Jogokariyan yang memberi hadiah bagi jemaah bernama Muhammad dan Maryam yang salat subuh di masjid pada Minggu (26/6/2022). (Sumber: Antaranews)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Masjid Jogokariyan, Yogyakarta menjadi sorotan usai mengumumkan akan memberi hadiah bagi jemaah salat subuh yang bernama Muhammad dan Maryam.

Tak sedikit netizen yang menilai, masjid Jogokariyan menyindir kafe Holywings yang baru-baru ini tersandung kasus hukum.

Diketahui, Holywings dilaporkan ke polisi setelah menggelar promo akan memberikan minuman keras (miras) gratis kepada pemilik nama Muhammad dan Maria.

Holywings dianggap menistakan agama karena menggunakan dua nama tersebut untuk promosi miras.

Baca Juga: Salat Subuh di Masjid Jogokariyan Yogyakarta, Jemaah Bernama Muhammad dan Maryam Diberi Hadiah

Tak kalah, masjid Jogokariyan menyatakan akan memberi hadiah kepada pemilik Muhammad dan Maryam jika datang untuk salat subuh bersama pada Minggu (26/6/2022).

Pengumuman tersebut diunggah pada di akun Instagram @masjidjogokariyan.

"KITA MAU NGAJAK KE YANG PUNYA NAMA 'MUHAMMAD' DAN 'MARYAM' UNTUK DATANG KE MASJID JOGOKARIYAN JOGJA BESOK SUBUH YA ! !"

"Undangan Sholat Subuh berjemaah di Masjid Jogokariyan, sama kita mau bagi-bagi hadiah," tulis akun masjid Jogokariyan.

Hadiah yang disediakan masjid ini pun beragam mulai dari tumblr, kaos, peci batik, voucher, buku, dan merchandise masjid lainnya.

"MUHAMMAD dan MARYAM, nama-nama yang indah bukan? Untuk nama yang indah itu, sudah sepantasnya kita muliakan dan amat sangat tidak pantas jika disandingkan dengan ajakan kepada miras dan hal-hal negatif lainnya," lanjutnya.

Masjid ini memang kerap membuat acara unik dan aktif dalam kegiatan sosial. Salah satunya pasar sore Kampung Ramadan Jogokariyan (KRJ) yang diadakan tiap bulan Ramadan.

Baca Juga: Masjid Jogokariyan Keluarkan Rp3,5 Juta untuk Ganti Sandal Jemaah yang Hilang

Oleh karenanya, masjid Jogokariyan ini sudah terkenal bahkan di luar kota Yogyakarta hingga luar negeri.

Kegiatan Kampung Ramadan Jogokariyan (KRJ) sempat disorot media Malaysia.

Dalam koran Star Asean+ diperlihatkan potret masyarakat sedang memilah hidangan buka puasa di KRJ.

"Umat muslim mengumpulkan makanan gratis untuk buka puasa di masjid tradisional selama bulan Ramadan di Yogyakarta," demikian bunyi pada keterangan foto.

Profil Masjid Jogokariyan

Masjid ini terletak di Jl. Jogokaryan No.36, Mantrijeron, Kec. Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Masjid Jogokariyan adalah salah satu masjid yang memiliki sejarah panjang dengan keraton Yogyakarta.

Pendirian masjid ini tak lepas dari Sultan Hamengkubuwono yang membuka Kampung Jogokariyan karena sesaknya ndalem Beteng Baluwerti di Keraton. 

Pada Juli 1966, kelompok Koperasi Batik “Karang Tunggal” dan Koperasi Tenun “Tri Jaya” membeli tanah wakaf seluas 600 m2.

Pengrajin batik H. Jazuri dari Karangkajen adalah salah satu orang di balik pencetus masjid Jogokariyan.

Setelah bermusyawarah dengan beberapa tokoh masyarakat, masjid Jogokariyan akhirnya dibangun pada tahun 1966. 

Dibangunnya Masjid Jogokariyan bertujuan untuk menghidupkan kembali nuansa Islami di Kampung Jogokariyan yang sempat luntur.

Pada Agustus 1967, bersamaan dengan momentum merayakan hari kemerdekaan Republik Indonesia, Masjid Jogokariyan diresmikan oleh Ketua PDM (Pimpinan Daerah Muhammadiyah) Kota Yogyakarta.

Baca Juga: 11 Hari Buka Donasi Patungan Kapal Selam, Masjid Jogokariyan Raih Rp1,4 M

Sejak saat itu, jemaah masjid Jogokariyan semakin banyak hingga area masjid diperluas dengan membeli tanah yang berada di sekelilingnya.

Kegiatan di Masjid Jogokariyan

Selain sebagai tempat salat dan ibadah, pengurus masjid Jogokariyan memiliki visi untuk mewudkan masyarakat sejahtera lahir batin yang diridhoi Allah SWT melalui kegiatan kemasyarakatan yang berpusat di masjid.

Oleh karena itu, masjid Jogokariyan memiliki beberapa program salah satunya memberdayakan warga yang tinggal di sekitar masjid untuk berbagai macam kegiatan. 

Masjid Jogokariyan juga dikenal sebagai masjid yang mengupayakan saldo infak nol rupiah setiap pekan.

Infak tersebut digunakan untuk operasional masjid dan kebutuhan mendesak jamaah atau warga yang tinggal di sekitar masjid. 

Para pengurus berpendapat bahwa infak jemaah bukan seharusnya disimpan di dalam rekening, melainkan harus dipergunakan untuk kemaslahatan umat.

Baca Juga: Untuk Ganti KRI Nanggala, Masjid Jogokariyan Yogyakarta Siap Beli Kapal Selam di PT PAL Indonesia

Melansir laman masjidjogokariyan.com, berikut kegiatan di Masjid Jogokariyan.

1. Kajian pekanan yang diadakan setiap Senin, Selasa, Kamis
2. Suffah Syar'i dan Ekonomis yakni tempat menginap tamu masjid
3. Infaq nol rupiah
4. Sedekah ATM beras
5. Mensalatkan orang hidup yakni program pelatihan salat bagi yang belum menguasai
6. Kampoeng Ramadan
7. Gerakan jemaah mandiri

Penulis : Dian Nita Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU