BMKG Catat 171 Gempa Susulan Terjadi di Jawa Timur: Jika Terus Terjadi Bisa Disebut Tectonic Swarm
Peristiwa | 12 Juli 2022, 15:13 WIBMALANG, KOMPAS.TV - Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengungkapkan telah terjadi sebanyak 171 gempa susulan sejak Sabtu (9/7/2022) hingga pagi ini, Selasa (12/7/2022) di selatan Jawa Timur.
Rentetan gempa tersebut masih termasuk gempa susulan dari gempa utama di kabupaten Lumajang pada Sabtu dini hari pukul 03.27 WIB dengan kekuatan magnitudo 5,2.
"Jika terus terjadi maka fenomena gempa beberapa hari terakhir masuk kriteria gempa tectonic swarm," tulisnya melalui akun media sosial @DaryonoBMKG, Selasa (12/7/2022) pagi.
BMKG menjelaskan, gempa swarm adalah serangkaian aktivitas gempa bermagnitudo kecil dengan frekuensi kejadian yang sangat sering dan relatif lama di suatu kawasan. Gempa swarm banyak terjadi karena proses-proses kegunungapian.
Gempa dengan kedalaman hiposenternya 10 kilometer tersebut merupakan gempa kedalaman dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menujam ke bawah Jawa Timur.
“Gempa ini memiliki mekanisme sumber berupa pergeseran naik (thrust fault) dan tampaknya berasosiasi dengan sumber gempa megathrust selatan Jawa Timur,” kata Daryono.
Baca Juga: BMKG: 126 Gempa Susulan Terjadi di Jawa Timur setelah Gempa Lumajang Magnitudo 5,4
Gempa tersebut terasa di Lumajang, Jember, Karangkates, Kepanjen, Blitar, dan sejumlah daerah lain di Jawa Timur.
BMKG menjelaskan, gempa tersebut tidak berpotensi tsunami karena kekuatan gempa relatif kecil sehingga belum bisa menimbulkan deformasi dasar laut yang bisa mengganggu kolom air laut.
Akan tetapi, gempa tersebut menyebabkan benda-benda ringan yang tergantung maupun genting di beberapa rumah warga di Kecamatan Kencong, Jember berjatuhan.
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV, Kompas.com