> >

Ketika Banjir Bandang Merendam Solok yang Terkenal dengan Berasnya: Sawah Hancur, Rugi 300 Juta

Peristiwa | 15 Agustus 2022, 10:43 WIB
Sejumlah sawah warga terendam banjir bandang di Garabak Data, Kecamatan Tigo Lurah, Kabupaten Solok, Sumbar. (Sumber: Kompas.tv/Ant)

SOLOK, KOMPAS.TV – Sejumlah rumah dan sawah milik warga di Nagari Garabak Data, Kecamatan Tigo Lurah, Kabupaten Solok, Sumatera Barat terendam akibat terjangan banjir bandang yang terjadi pada, Minggu (14/8/2022).

Selama ini, Solok dikenal salah satu kota penghasil beras terkenal di Provinsi Sumatera Barat. Walau sebagai sebuah kota, Solok masih sebagai sentra produksi beras, hal ini dibuktikan data luas panen padi di Kota Solok yakni 2.615,45 Ha dengan produksinya sebanyak 17.915,83 ton pada tahun 2020.

Kepala Pelaksana (Kalasa) BPBD Kabupaten Solok Armen membenarkan peristiwa banjir bandang yang menimpa warga di Nagari Garabak Data, Kecamatan Tigo Lurah, Kabupaten Solok.

Ia menyebutkan akibat peristiwa itu, sawah masyarakat sepanjang aliran sungai hancur gagal panen lebih kurang 60 hektare. Selain itu, rumah warga juga tergenang air dan delapan tiang listrik roboh.

"Akibat peristiwa itu diperkirakan kerugian mencapai Rp300 juta," katanya di Koto Baru, Senin (15/8/2022), sperti dikutip dari Antara.

Baca Juga: Hujan Deras di Puncak Buat Bendung Katulampa Siaga 2, Warga Jakarta Diminta Waspada Banjir!

Lebih lanjut, Armen menjelaskan,  peristiwa banjir bandang terjadi akibat curah hujan yang sangat deras dan cukup lama hingga tiga jam sejak pukul 16.00 WIB pada Minggu kemarin.

Hal tersebut kemudian mengakibatkan aliran sungai Batang Simanang Manang dan Batang Sungai Kandih di daerah itu meluap dan merendam sawah serta rumah warga. Adapun, dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa.

Armen pun mengimbau agar masyarakat di Kabupaten Solok selalu waspada terhadap bencana hidrometeorologi berupa bahaya banjir dan longsor. Terutama bagi masyarakat yang bertempat tinggal di daerah rawan banjir dan longsor.

"Menghadapi perubahan cuaca yang sangat ekstrem kami mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati terutama yang tinggal di daerah rawan bencana berupa banjir dan longsor," ujar dia.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU