> >

Beri Perhatian ke Daerah Perbatasan Indonesia, YDKK Ikut Bantu Pembangunan Infrastruktur

Sosial | 23 September 2022, 03:35 WIB
Menteri Sosial Tri Rismaharini berdialog dengan anak sekolah dasar di Desa Humusu Wini, Kecamatan Insana Utara,, Kabupaten Timor Tengah Utara Nusa Tenggara Timur, Sabtu (17/9/22). Risma memotivasi merek untuk terus belajar. (Sumber: Dok Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas/Dinda Pangesti)

WINI, KOMPAS.TV - Prasasti Peresmian Gedung Community Center di Desa Humusu Wini, Kecamatan Insana Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, ditandatangani oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini pada Sabtu (17/9/2022).

Peresmian ini merupakan wujud dari kerja kolaborasi oleh pemerintah, sejumlah pihak, termasuk lembaga amal dan kemanusiaan untuk mem bangun infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat di daerah perbatasan Indonesia yang dekat dengan negara Timor Leste. Hal ini juga diharap dapat menjadi inspirasi lahirnya gerakan di daerah lain dengan melibatkan banyak pihak.

Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (DKK), yang sumber dananya berasal dari pembaca Kompas, turut berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur yang terdiri dari satu unit poliklinik, satu unit community center, dan 28 rumah bantuan sosial, yang terdiri dari 20 rumah di Wini dan 8 rumah di Kupang Timur. Sehari sebelum peresmian, DKK juga telah melaksanakan kegiatan bakti sosial operasi katarak untuk 83 lansia, yang mana melampaui target 70 orang.

Baca Juga: YDKK Gelar Operasi Katarak Gratis di Perbatasan Timor Leste

Ide kolaborasi dengan pemerintah ini muncul ketika Risma datang ke Humusu Wini untuk meninjau kondisi dampak Badai Seroja pada April 2021. Setahun kemudian, dirinya mengajak sejumlah pihak untuk datang ke lokasi pada Maret 2022 untuk memutuskan infrastuktur apa yang perlu dibangun.

Hal ini dituturkan secara langsung oleh Risma dalam peresmian tersebut. “Dan, hari ini saya datang lagi ketiga kalinya untuk peresmian,” ujar Risma.

Risma mengungkapkan banyak terima kasih kepada pihak yang turut berkontribusi dalam memajukan perbatasan.

“Saya percaya, dengan kita bersama-sama dan bergotong-royong, permasalahan kita seberat apa pun, kita bisa menyelesaikannya. Sekali lagi kalau kita bergandeng tangan, tidak ada yang tidak mungkin kita bisa selesaikan,” katanya.

Risma menyampaikan bahwa poliklinik yang dibangun itu nanti akan digunakan untuk kebutuhan warga setempat dalam hal pelayanan kesehatan. Ia memahami, layanan kesehatan bagi warga perbatasan masih perlu ditingkatkan. Rumah sakit terdekat dengan Humusu Wini berada di Kefamenanu, ibu kota kabupaten. Waktu tempuh ke sana memerlukan sekitar 1,5 jam.

Lebih dalam, pembangunan Community Center disiapkan untuk tempat belajar bagi anak-anak yang akan dilengkapi dengan jaringan internet serta perpustakaan. Risma berharap anak-anak yang berada di perbatasan Indonesia juga memiliki kesempatan untuk belajar dan meraih cita-cita. Selain itu, ibu-ibu penenun juga bisa mengajarkan generasi muda untuk belajar menenun di Community Center.

Penulis : Redaksi Kompas TV Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU