> >

RSUD Kepanjen sudah Terlalu Banyak Tampung Jenazah Korban Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang

Peristiwa | 2 Oktober 2022, 07:07 WIB
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan, Kepanjen, Malang, Jawa Timur, Boby Prabowo saat memberikan keterangan di Breaking News Kompas TV, Minggu (2/10/2022) pagi. Ia menyebut rumah sakitnya sudah terlalu banyak menampung jenazah korban kerusuhan di Stadion Kanjuruhan usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

MALANG, KOMPAS.TV – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, sudah terlalu banyak menampung jenazah korban kericuhan suporter Arema FC.

Hal itu disampaikan oleh Direktur RSUD Kanjuruhan, Boby Prabowo, dalam Breaking News di Kompas TV, Minggu (2/10/2022) pagi.

Menurutnya, sejauh ini ada 93 korban luka yang masih dirawat di rumah sakit tersebut, dan pihaknya masih mampu untuk menangani.

Hanya saja, pihaknya sudah tidak mampu lagi menampung rujukan jenazah karena sudah terlalu banyak.

“Masih bisa ditangani karena kebanyakan ringan hingga sedang, hanya empat yang berat, sehingga bisa ditata laksana dengan baik,” tutur Boby.

Baca Juga: Kericuhan Pertandingan Arema VS Persebaya: 127 Korban Jiwa, 2 di Antaranya Polri!

“Hanya saja, permasalahan kami adalah jenazah. Kami sudah berkoordinasi karena sudah terlalu banyak jenazah yang kami tampung,” imbuhnya.

Berkaitan dengan banyaknya jenazah yang ditampung di rumah sakit itu, pihaknya pun telah berkoordinasi dengan rumah-rumah sakit lain untuk perujukan jenazah.

“Kalau ada yang mau merujuk jenazah ke kami, harap langsung ke rumah sakit yang lebih tinggi atau rumah sakit tipe A atau tipe B yang ada untuk membantu kami mengidentifikasi jenazah.”

Dalam kesempatan itu, Boby juga menjelaskan, dari 93 korban yang dirawat di RSUD Kanjuruhan, 89 pasien di antaranya mengalami luka ringan-sedang, empat cidera otak berat, dan korban meninggal 21 korban.

Korban ringan, lanjut dia, mayoritas akibat iritasi terkena gas air mata, sedangkan yang luka sedang hingga berat kemungkinan karena kebanyakan terinjak-injak.

“Kebanyakan dengan massa yang banyakini luka sedangnya adalah patah tulang dan dislokasi tulang, yang berat ada cidera otak.”

“Untuk tata laksana, kami protokol ala tim RSUD Kanjuruhan di IGD, dan saat ini dapat dirawat dengan baik,” tutur Boby.

 

Dari puluhan pasien tersebut, hingga saat ini pihaknya masih mengidentifikasi dan akan melakukan pemeriksaan CT scan kepala.

Nantinya, jika diperlukan, rumah sakit akan melakukan operasi.

“Untuk selama ini masih belum ada operasi, tapi untuk tindakan emergency lain sudah kita tangani dengan baik.”

Baca Juga: Ricuh Suporter Arema FC vs Persebaya: Fasilitas Stadion Rusak hingga Mobil Pribadi Dibakar

Jenazah korban yang berada di rumah sakit tersebut, lanjut Boby bukan merupakan pasien yang ditangani oleh RSUD Kanjuruhan, tetapi kiriman dari stadion dan dari rumah sakit lain.

“Ini meninggal yang dikirim oleh ambulans langsung dari Stadion Kanjuruhan dan oleh rumah sakit-rumah sakit swasta yang kecil di sekitarkami, bukan korban yang kami tangani meninggal, tapi jenazah itu kiriman.”

Menurutnya, dari identifikassi sementara, tidak ditemukan bekas-bekas penganiayaan pada jenazah yang ada.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU