Cara Menanggapi Orang Terdekat yang Punya Isu Mental Health
Kesehatan | 28 Oktober 2022, 10:18 WIBJAKARTA, KOMPASTV - Sama halnya dengan kesehatan fisik, kesehatan mental juga dapat drop secara tiba-tiba hingga memengaruhi kualitas hidup penderitanya. Hal ini menjadi tanda bahwa peduli terhadap kestabilan mental juga harus dilakukan setiap orang tanpa terkecuali.
Kesadaran akan pentingnya kesehatan mental juga menjadi isu hangat akhir-akhir ini. Penderita gangguan mental yang mulai berani bahkan menormalisasi untuk tidak malu membagikan kisahnya di sosial media membuat kesadaran akan hal ini turut meningkat.
Kondisi serius yang bisa dirasakan oleh tiap penderitanya membuat kita harus waspada jika hal yang tidak diinginkan terjadi pada orang terdekat kita. Namun, hal ini tentu tidak mudah, terlebih kita juga merasa tidak berdaya untuk membantu.
Pertanyaan-pertanyaan layaknya "Apa yang terjadi jika mereka menolak bantuan saya?", atau "Bagaimana jika saya malah memperburuknya?" pasti membebani kita. Lagi pula, kita bukan terapis terlatih bukan?
Hal ini juga kita rasakan saat sahabat kita mengalami isu serupa. Siniar Anyaman Jiwa membahas hal ini dalam episode “Kalau Bestie Punya Isu Mental Health” atau klik dalam tautan ini https://spoti.fi/3xVlZip untuk mengetahui apa yang harus dilakukan.
Akan tetapi, saat dihadapkan pada kondisi melihat orang terdekat yang berjuang keras menghadapi penyakit mentalnya, diharapkan kita dapat membantu. Dalam kondisi tersebut, ia tidak lagi dapat meminta pertolongan, oleh karenanya inisiatif kitalah yang dapat membantu mereka.
Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan jika mengetahui orang terdekat memiliki permasalahan mental dalam kondisi berat.
Baca Juga: Mengenal Quiet Quitting: Perilaku Kerja Lalu Pulang
1. Ketahui Apa Penyakit yang Diderita Orang Terdekatmu
Dengan mengetahui mengenai penyakit apa yang diderita dan gejala yang mungkin ditimbulkan, kita dapat memahami perasaan orang tersebut. Hal ini juga berguna untuk mengetahui apa yang selayaknya harus kita lakukan saat mereka menderita.
2. Kenali Tanda Peringatan Jika Kambuh
Tanda yang dimunculkan suatu penyakit dapat bervariasi. Beberapa contoh termasuk perubahan dalam tidur atau nafsu makan, penarikan diri dari interaksi sosial, atau masalah yang mungkin timbul di sekolah atau tempat kerja.
Mungkin akan ada gejala seperti penyakit medis umum. Untuk mengetahuinya, kita dapat mengajak mereka memeriksa dengan dokter untuk membantu memilah perubahan apa yang perlu dikhawatirkan. Penting untuk mengatasi peringatan ini sejak dini, karena gejala penyakit mental yang tidak diobati dapat memburuk seiring waktu.
Hal yang dapat dilakukan adalah menemani penderita dengan sabar. Jika tidak bisa selalu berada di sisinya, cukup berikan perhatian secara teratur padanya agar ia tidak merasa sendirian.
Saat keadaan tenang, kita boleh bertanya apakah ia ingin menceritakan hal yang menjadi kegelisahaannya atau tidak. Namun, jika kondisinya semakin memburuk ajak ia untuk menemui ahlinya.
Baca Juga: Pentingnya Kebutuhan Spiritual untuk Menghadapi Perubahan Dunia
3. Memulai Percakapan
Menyambung pembahasan sebelumnya, hal yang paling sulit dilakukan untuk beberapa kasus adalah memulai percakapan dengan orang yang kita khawatirkan. Hal ini karena mereka akan cenderung lebih menutup diri dengan pikiran-pikiran yang ada di kepalanya.
Sementara kita juga tidak bisa asal bicara karena tidak mengerti apa yang ia rasakan. Maka dari itu, mulailah dengan mengungkapkan keprihatinan, serta kesiapan kita untuk mendengarkan dan berada di sisinya untuk sementara waktu.
Jangan takut untuk membicarakannya. Yakinkan mereka bahwa kita peduli dengannya. Saat mendengarkan cobalah untuk menunjukkan kesabaran dan perhatian, serta tidak membuat asumsi sendiri. Hindari menghakimi pikiran dan tindakan yang mereka ungkapkan.
Perlu diingat bahwa ketika mereka mencari bantuan, itu tandanya mereka masih memiliki kekuatan untuk berjuang. Kita harus membantunya dan tidak mengabaikan perasaannya.
Baca Juga: Validasi Perasaan Kesepian di Masa Pandemi
4. Membantu Mengatasi Hambatan dan Mencari bantuan untuk Diri Sendiri
Cobalah untuk mengantisipasi dan membantu mengatasi setiap hambatan ketika orang tersebut mencari bantuan. Misalnya, cari tahu tentang ahli terdekat yang bisa membantu. Pertimbangkan juga untuk meriset informasi spesifik seperti jam, lokasi, dan persyaratan terkait asuransi. Hal ini akan mempermudah penderita untuk segera mendapatkan bantuan profesional.
Selain itu, jika hambatan datang dari keluarga atau orang sekitarnya, kita dapat meminta izin pada penderita untuk mengungkapkan segala yang terjadi. Hal ini akan mempermudah orang di sekelilingnya untuk membantunya melewati masa-masa krisis.
Saat berfokus untuk membantu orang, penting juga untuk menjaga diri sendiri secara fisik dan emosional. Jika mulai merasa membutuhkannya, segeralah mencari orang lain atau ahlinya walau hanya untuk sekadar bercerita. Jangan lupa untuk mengenali batasan dari apa yang bisa kita berikan.
Jangan anggap remeh kesehatan mental. Untuk itu, dengarkan siniar Anyaman Jiwa untuk membantumu menghadapi penderita gangguan mental di sekitarmu dalam episode “Kalau Bestie Punya Isu Mental Health” atau klik dalam tautan ini https://spoti.fi/3xVlZip hanya di Spotify.
Penulis: Nika Halida Hashina dan Ristiana D. Putri
Penulis : Ristiana D Putri Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV