> >

Wawako Buka kegiatan GOW Peduli Pendidikan dan Sosialisasi Stunting

Berita daerah | 17 November 2022, 17:57 WIB
Wawako Buka kegiatan GOW Peduli Pendidikan dan Sosialisasi Stunting (Sumber: -)

SOLOK KOTA - Wakil Wali Kota Solok Dr. H. Ramadhani Kirana Putra, SE, MM membuka kegiatan GOW peduli pendidikan dan sosialisasi mengenai stunting bagi ibu hamil dan menyusui bertempat di Gedung Kubuang Tigo Baleh, Rabu, (16/11).

Wawako dalam sambutannya menjelaskan pasca melawan pandemi Covid-19. Indonesia  pada saat yang sama, juga masih menghadapi tantangan permasalahan gizi buruk khususnya stunting yang dikhawatirkan akan jadi lebih buruk lagi akibat pandemi Covid-19 ini.

Beberapa penyebab yang mendasari terjadinya masalah gizi adalah ketersediaan/akses pangan baik di tingkat masyarakat maupun di tingkat keluarga serta faktor ekonomi. Pada masa pandemi covid-19 ini, pelayanan gizi lebih diprioritaskan kepada kelompok balita dan ibu hamil serta ibu menyusui yang berisiko.

Wawako akui Sosialisasi pencegahan stunting ini sangat perlu dilaksanakan untuk menambah wawasan mengenai pentingnya mengkonsumsi makanan yang bergizi baik dan seimbang.

Sebagai negara yang masuk ke dalam 5 besar penderita stunting di Asia Tenggara, Pemerintah Indonesia telah fokus melakukan berbagai upaya guna mencegah dan mengurangi anak dengan kondisi stunting.

“Stunting pada anak memang harus menjadi perhatian dan harus diwaspadai. Kondisi ini dapat menandakan bahwa nutrisi anak tidak terpenuhi dengan baik. Jika dibiarkan tanpa penanganan, stunting bisa menimbulkan dampak jangka panjang kepada anak. Oleh karena itu, pencegahan stunting harus dilakukan sejak dini, bahkan sejak masa kehamilan” ungkap Wawako. 

Wawako juga tegaskan bahwa Stunting yang terjadi pada tahap awal kehidupan atau usia dini dapat menyebabkan dampak merugikan bagi anak, baik dalam jangka pendek atau jangka panjang. Khususnya, jika gangguan pertumbuhan dimulai pada 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan yang dihitung sejak konsepsi) hingga usia dua tahun.

Pada dasarnya stunting pada balita tidak bisa disembuhkan, tapi dapat dilakukan upaya untuk perbaikan gizi guna meningkatkan kualitas hidupnya.
Pasalnya, anak tidak hanya mengalami hambatan pertumbuhan fisik, tapi nutrisi yang tidak mencukupi juga memengaruhi kekuatan daya tahan tubuh hingga perkembangan otak anak.

“Salah satu pencegahan stunting yang dapat diusahakan oleh ibu adalah melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan pemberian ASI eksklusif.
Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan berperan penting dalam tumbuh kembang bayi” tutur wawako. 

ASI menyediakan nutrisi yang ideal untuk bayi, baik vitamin, protein, maupun lemak. Di dalamnya juga terkandung antibodi yang dapat membantu tubuh si kecil dalam melawan virus dan bakteri. Bayi yang diberi ASI eksklusif disinyalir mengalami lebih sedikit infeksi dibandingkan bayi yang tidak diberi ASI.

Penulis : KompasTV-Riau

Sumber : Kompas tv riau

Tag

TERBARU