Makan Belalang Setan, Warga Gunungkidul Meninggal Dunia Diduga karena Keracunan
Peristiwa | 6 Desember 2022, 20:30 WIBWONOSARI, KOMPAS.TV - Musri, seorang warga Gunungkidul berusia 53 tahun meninggal dunia usai memakan belalang setan atau juga disebut belalang bulus. Warga Padukuhan Selorejo, Kalurahan Sodo, Kapenawon Paliyan itu diduga keracunan belalang tersebut.
Kapolsek Paliyan AKP Solechan mengonfirmasi peristiwa tersebut terjadi pada Senin (5/12/2022) kemarin. "Laporannya diterima sekitar pukul 09.00 WIB kemarin," kata Solechan dikutip Tribun Jogja, Selasa (6/12).
Solechan menuturkan, Musri memakan belalang setan bersama suaminya, Kisman (76) saat berada di ladang pada Sabtu (3/12) lalu. Saat itu mereka sedang menjaga ladang dari ancaman monyet ekor panjang.
Ketika berjaga, Musri melihat beberapa ekor belalang bulus. Belalang itu kemudian ditangkap dan dimasak di gubuk tepi ladang.
Baca Juga: Menikmati Gurihnya Belalang Goreng Tinggi Protein
Musri dilaporkan memakan tiga ekor belalang setan, sedangkan Kisman memakan satu ekor. Sekitar dua jam usai makan, Musri mulai mual dan muntah-muntah.
Musri dan suaminya lalu pulang ke rumah pada sore hari. Namun, karena kondisi tak kunjung membaik, mereka dibawa ke RSUD Wonosari pada malam harinya.
"Setelah sempat dirawat dan sampel darah diambil, korban dipulangkan pada Minggu (4/12)," kata Solechan.
Akan tetapi, di rumah, Musri beserta suaminya dilaporkan masih terus muntah-muntah. Pihak keluarga berupaya merawat mereka dengan memberi air kelapa muda.
Musri kemudian meninggal dunia pada Senin (5/12) sekitar pukul 03.05 dini hari WIB. Untuk sementara, Musri diduga meninggal dunia karena keracunan belalang setan. Namun, Solechan mengaku pihaknya masih menunggu hasil pengecekan laboratorium.
Apa itu belalang setan?
Belalang setan atau belalang bulus dikenal dengan nama binomial Aularches miliaris. Belalang ini memiliki tubuh dengan corak warna cerah dan menyolok.
Selain disebut belalang setan, belalang ini juga disebut belalang busa, belalang tutul utara, atau belalang kopi.
Melansir laman resmi Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian UGM, warna tubuh belalang setan yang berwarna-warni berfungsi untuk mempertahankan diri dari predator. Belalang setan juga memiliki mekanisme pertahanan diri berupa busa beracun atau cairan berbau busuk dari thorax.
Pergerakan belalang setan disebut sangat lamban, pada saat didekati serangga ini hanya melompat rendah dan tidak terbang, sehingga sangat mudah untuk ditangkap.
Kendati belum dapat dipastikan apakah racun belalang setan bisa menewaskan manusia, Solechan mengimbau warga agar berhati-hati dalam mengonsumsi makanan.
"Imbauan, untuk masyarakat Paliyan khususnya, harus selalu berhati-hati dalam mengonsumsi makanan yang belum tahu apakah makanan itu berbahaya atau tidak. Kalau memang berbahaya untuk kesehatan, sebaiknya jangan dimakan," kata Solechan dikutip Kompas.com.
Baca Juga: UMKM yang Bangkit dan Wisata yang Tertatih akibat Pandemi di Pedukuhan Kemuning Gunungkidul
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV/Tribunnews