> >

Korban Tewas dalam Ledakan Tambang di Sawahlunto Jadi 10 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Peristiwa | 9 Desember 2022, 22:01 WIB
Petugas gabungan mengevakuasi jenazah pekerja korban ledakan tambang batu bara yang dikelola PT Nusa Alam Lestari (PT NAL) di Sawahlunto, Sumatera Barat, Jumat (9/12/2022). (Sumber: ANTARA FOTO/Derky Azmadi/Lmo/hp.)

SAWAHLUNTO, KOMPAS.TV - Korban tewas akibat ledakan tambang batu bara PT Nusa Alam Lestari (NAL) di Kabupaten Sawahlunto, Sumatera Barat (Sumbar), bertambah menjadi 10 orang.

Seperti diketahui, sebelumnya dilaporkan ada 9 korban yang meninggal dunia, empat pekerja selamat, dan satu orang dalam pencarian.

Kepala Seksi Operasional Basarnas Padang Octavianto mengatakan, pada Jumat (9/12/2022) pukul 18.00 WIB, Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi satu korban terakhir. 

"Korban terakhir berhasil kita evakuasi pada pukul 18.00 WIB dalam keadaan meninggal dunia," kata Octavianto, Jumat (9/12/2022), dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Kronologi Ledakan di Tambang Batu Bara Sawahlunto yang Sebabkan Korban Tewas Menurut Polisi

Menurut data keseluruhan, jumlah pekerja yang berada di lokasi kejadian sebanyak 14 orang. Empat orang dinyatakan selamat dengan luka bakar dan 10 orang dinyatakan meninggal dunia.

Octavianto menyebut korban yang selamat kini sedang menjalani perawatan intensif di RSUD Sawahlunto.

Menurut penjelasannya, dengan ditemukannya korban terakhir, maka proses pencarian dihentikan.

"Semua korban sudah ditemukan. Jadi proses pencarian sudah selesai," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, sebuah ledakan terjadi di tambang batu bara di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, Jumat (9/12/2022) sekitar pukul 09.00 WIB.

Ledakan terjadi saat pekerja sedang bekerja di dalam lubang tambang milik sebuah perusahaan swasta.

Baca Juga: Usaha Tim SAR Evakuasi 1 Pekerja Tambang Batubara yang Meledak di Sawahlunto

Polisi Selidiki Penyebab Ledakan

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyebut Polisi masih mendalami penyebab ledakan di tambang batu bara PT Nusa Alam Lestari (NAL) di Sawahlunto.

"(Penyebab) masih didalami oleh Polres dan Polda Sumbar turun untuk mem-back up proses penyelidikan," kata Dedi dalam keterangannya, Jumat, dikutip dari Tribunnews.

Dedi mengatakan, fokus utama aparat kepolisian saat ini adalah mengevakuasi korban kecelakaan tambang.

"Fokus utama saat ini adalah evakuasi korban dahulu," ujarnya

Sementara itu, Dedi menuturkan tambang batu bara di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat yang meledak pagi tadi disebut mengandung gas metan.

"Diketahui kondisi lubang terdapat kandungan gas metan, di samping itu terdapat beberapa reruntuhan akibat dari letupan kecil lubang tambang," jelasnya.

Baca Juga: Rumah Rusak Akibat Tanah Bergerak di Blora, Warga Terpaksa Mengungsi di Pos Ronda

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas.com/Tribunnews


TERBARU