> >

Polisi Periksa 18 Saksi Kecelakaan Lokomotif Teknis di Jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Update | 20 Desember 2022, 06:37 WIB
Pihak kepolisian memeriksa setidaknya 18 saksi untuk mencari penyebab kecelakaan kereta teknis di jalur kereta cepat Jakarta-Bandung pada Minggu (18/12/2022). (Sumber: Istimewa)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pihak kepolisian memeriksa setidaknya 18 saksi untuk mencari penyebab kecelakaan kereta teknis di jalur kereta cepat Jakarta-Bandung pada Minggu (18/12/2022).

"Saksi-saksi yang sudah diperiksa oleh penyidik Polda Jabar, informasi yang saya dapat tadi malam kurang lebih 18 orang," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo, Senin (19/12) dalam konferensi pers di Jakarta dipantau dari cuplikan video program Kompas Petang, Kompas TV, Senin (19/12/2022).

Sementara itu, Dedi juga mengungkapkan adanya dua korban jiwa atas peristiwa kecelakaan lokomotif kereta teknis di jalur kereta cepat itu.

"Saat ini untuk updatenya, nanti saya tanyakan lagi, untuk korban meninggal dunia ada dua orang, kemudian luka berat ada 5," kata Dedi.

Selain itu, ia menyebut Tim Labfor dan Tim Inafis Mabes Polri juga telah turun ke TKP pada Senin (19/12).

Proses pemindahan lokomotif kereta teknis yang berwarna hijau dan mesin pemasangan rel (ballasted) yang berwarna kuning masih berjalan hingga Senin sore.

Baca Juga: Saksi Kecelakaan Lokomotif Teknis Proyek Kereta Cepat di Bandung: Melesat Keluar Lintasan 200 Meter

Sementara itu, berdasarkan pantauan jurnalis Kompas TV Vidaa Alatas pada Senin petang, evakuasi masih terus dilakukan untuk memindahkan lokomotif kereta teknis serta mesin pemasangan rel.

Ukuran mesin pemasang rel 50-100 meter membuat proses evakuasi membutuhkan waktu lama. Sebab, tim evakuasi perlu membagi-bagi bagian badan kereta untuk selanjutnya diangkut oleh truk bermuatan besar.

Sedikitnya ada dua crane yang dioperasikan untuk mengangkat bagian dari badan kereta pemasangan rel di area proyek kereta cepat itu.

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU