> >

Viral Pria Batal Nikah karena Ibu Dibentak, Pihak Perempuan Buka Suara: Mengapa Tak Jujur Saja?

Viral | 26 Desember 2022, 08:46 WIB
Kolase unggahan di media sosial soal isi chat laki-laki asal Palembang yang diduga membatalkan pernikahan karena alasan ibu dibentak dan kurang uang Rp700 ribu. (Sumber: Tribunnews)

PALEMBANG, KOMPAS.TV - Setelah viral kisah laki-laki bernama Anjas yang membatalkan pernikahan dengan dalih calon istrinya membentak ibunya, kini pihak mempelai perempuan buka suara.

Akun Novie Roha yang diduga keluarga dari mempelai perempuan, DN, turut mengunggah alasan batalnya pernikahan keduanya sehari jelang acara.

Ia menilai pihak pengantin laki-laki sudah kelewatan menceritakan kisah tersebut di media sosial. Padahal, sejak awal pihak Anjas sudah menyetujui semua syarat pernikahan yang diminta keluarga DN.

"Dak sudah2 Dy nyalahkan betine (Tak sudah-sudah dia menyalahkan pihak wanita). Salah dye dwik npe maen batal lah tau sch TTD hitam di atas putih Reti ny dye g nak mintak kan (Salah dia sendiri mengapa main batal padahal sudah tanda tangan hitam di atas putih, artinya dia yang minta). Di lyo Ken kau dak terimo nak Mak Mano cerito (Disetujui, kamu tak terima, bagaimana ceritanya?)," kata Novie Roha, Jumat (23/12/2022) dilansir dari Tribunnews.

Menurut pihak DN, masalah di antara mereka mestinya diselesaikan terlebih dahulu secara kekeluargaan.

Baca Juga: Ibu Kandung Dibentak Calon Istri, Pria di Palembang Pilih Batalkan Pernikahan Sehari Jelang Acara

"Masalah kecik tu tuntas Ken du secara kekeluargaan kalu (masalah kecil itu, tuntaskan dulu secara kekeluargaan). Kalo masalah EMG dak biso di tuntas Ken. Masalah kecik di besak ke Yo jadi pasti.. kek Lanang ny diam be (masalah kecil dibesarkan, ya pasti jadi besar. Yang lelakinya diam saja). Harus ny dyo yg didik betino (harusnya dia mendidik wanita). Namo ny Lanang tu nak jdi imam. Brrti dyo tu berhak ngomg g agak bagus. Npo laju manjang urusan ny. Heran aq.. Salah dwek npo asal maen batal. Batal jg sch TTD. (Namanya lelaki akan menjadi imam, berarti dia tu bicara, mengapa urusannya jadi panjang. Heran saya, salah sendiri mengapa main batal)," ujarnya.

Pihak DN mempertanyakan keputusan sepihak dari Anjas yang membatalkan pernikahannya hanya dalam hitungan jam sebelum acara. Pihak Anjas juga dinilai tidak jujur.

"Anak gadis Yo seharus ny emng mahal coy kalo kau mampu nuruti kendak yo. Kalo dak mampu npo dak jujur be. (Anak gadis, ya seharusnya mahal, kalau kamu mampu, turuti kemauannya. Kalau tidak mampu, mengapa tidak jujur saja)," tulisnya.

Ia pun menilai, seharusnya ada kompromi dari dua pihak terkait pembatalan pernikahan mereka.

"Kalo emng kan batal no dak dari tunangan kmren nak nggu hari H 1 baru ksh kabar jam 2 Dalu plok njuk kabar. Salah do Yo dak. Harus Ado kompromi dlu jgn kompromi ny sebelah pihak. Yg jalani ny kan mereka. (kalau memang akan membatalkan, mengapa tidak dari tunangan kemarin, nunggu hari H-1 baru kasih kabar, jam 2 malam baru ngasih kabar membatalkan. Harus ada kompromi dulu, jangan kompromi sebelah pihak saja. Yang jalaninya kan mereka berdua)," ucap dia.

Ia bahkan menyebut, DN bisa saja memperpanjang masalah pembatalan pernikahannya dengan Anjas.

"Bukan karena kami kakak, atau siapa. Mikir ya. Bisa juga kami memperpanjang (masalah) ini. Kamu menyalahkan perempuan, masih laki-laki itu lah yang salah, PAHAM," tulisnya.

Baca Juga: Ibu yang Dibentak Calon Istri Anaknya Sempat Bujuk Putranya untuk Lanjut Menikah, tapi Ditolak

Pihak perempuan juga mengklaim memiliki bukti apabila pihak laki-laki ingin melaporkan masalah mereka ke pihak berwenang.

"Uong lah diam molot ny msh ngerenyes. Ingat surat SM video ny SDH ad bukti kalo kau nak sm2 melapor. (orang sudah diam, mulutnya masih berbicara. Ingat, surat sama videonya sudah ada bukti kalau kamu mau sama-sama lapor)," ujarnya.

"Cakny nak berlanjut tino itu. Dak sudah2. Kesalahan fatal mereka. Aherny nyesal dwek. Madak atasan kalah Samo bawahan (Sepertinya mau lanjut, tidak ada sudahnya. Kesalahan fatal mereka dan akhirnya menyesal sendiri)," katanya.

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Tribunnews


TERBARU