> >

Sosok Tiko, Rawat Ibunya yang Diduga Depresi Belasan Tahun, Berjuang dengan Kerja Serabutan

Peristiwa | 5 Januari 2023, 10:46 WIB
Sosok Tiko (23) pemuda yang merawat ibunya dengan kondisi rumah terbengkalai tanpa listrik dan air bersih dan di kawasan Cakung, Jakarta Timur. (Sumber: Istimewa)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Penghuni rumah mewah terbengkalai di Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur, Tiko (23) mengisahkan bagaimana hidup belasan tahun di kediamannya tersebut.

Ia juga merawat ibunya, Eny, yang kondisinya berubah tak keruan usai ditinggal pergi sang ayah.

"Ibu suka marah-marah sendiri, ngomong sendiri, ODGJ (orang dengan gangguan jiwa), cuma tetap saya urus. Ibu enggak pernah keluar, mengurung diri di rumah," jelasnya dikutip dari Grid, Kamis (5/1/2023).

Ia bertahan hidup dengan mengandalkan tadahan air hujan untuk keperluan mandi dan memasak. Selain itu bantuan dari tetangga juga banyak membantunya.

Baca Juga: Kondisi Rumah Mewah Ibu Eny Terbengkalai Diselimuti Debu Tebal, Tanaman Tumbuh Liar di Pekarangan

Pria berusia 23 tahun tersebut juga berusaha menghidupi ibunya juga dirinya dengan bermacam-macam pekerjaan.

 

Ketua RT 06/RW 02 Kelurahan Jatinegara, Noves menjelaskan, Tiko sempat meminta bantuan kepada tetangga terkait pencarian kerja.

Ia menawarkan diri menjadi penjaga warnet, hingga menjual perabotan rumah untuk menyambung hidup.

"Seiring berjalannya waktu, ketika saya jadi pengurus RT, saya tawarkan (Tiko) jadi (petugas) keamanan. Kasihan, daripada keliling, maka kami jadikan keamanan. Sampai saat ini," kata Noves.

Tiko mengatakan uang yang didapatnya dari bekerja diberikannya kepada ibunya. Eny, jelas Tiko, masih bisa berbelanja tetapi tak bisa mengobrol dengan orang.

"Kalau untuk belanja mama bisa, tapi kalau ngobrol enggak bisa, semua dianggap musuh," ungkapnya.

Terkait rumahnya yang dibilang terbengkalai, Tiko mengatakan dirinya berupaya untuk terus mengurusnya. Namun, ibunya memaksa agar rumah mewah itu tak dibersihkan.

Baca Juga: Kondisi Terkini Bu Eny dan Tiko, Pemilik Rumah Mewah Terbengkalai di Cakung, Dibawa ke Rumah Sakit

"Dibilang mewah pada zamannya, kalau sekarang enggak keurus. Walaupun begitu emang tetap gue urus. Gue udah mengupayakan. Cuma enggak mau memaksakan kehendak karena mama enggak mau dibersihin," tuturnya.

Petugas gabungan sempat melakukan dialog dengan Tiko agar ibunya dibawa ke rumah sakit. Namun, Tiko bersikeras menolak.

Komandan Regu Tim Reaksi Cepat Suku Dinas Sosial Kota Jakarta Timur, Kurniawan Muhammad, berpendapat penolakan itu muncul karena Tiko tak bisa lagi dekat dengan sang ibu.

"Tiko sempat menolak keras bahwa ibunya enggak boleh dibawa ke Rumah Sakit (RS)," jelasnya dikutip dari Kompas.com, Rabu.

"Jadi merasa, ketika kita jemput ibunya atau akan dirujuk ke RS, di situ dia akan jauh dari orangtuanya," lanjutnya.

Kurniawan menilai Tiko khawatir bahwa sang ibu akan dirawat dalam waktu yang lama di rumah sakit jiwa.

"Itu yang mengakibatkan kekhawatirannya. Saat itu, dia juga sempat, ada bahasanya, keberatan, bahwa ibunya akan dibantu," sambung Kurniawan.

Baca Juga: Kisah Ibu Eny Pemilik Rumah Mewah Terbengkalai di Cakung, Gulkarmat hingga Dinsos Turun Tangan

Namun, Tiko akhirnya luluh dan petugas berhasil mengevakuasi Eny meski sempat terjadi perlawan.

"Selama merujuk pasien, kami hanya sebatas mengantarnya ke ruang pendaftaran dan IGD," jelas Kurniawan.

"Dari IGD ke ruang perawatan, itu sudah ke keluarga. Jadi, pihak RS atau dokter yang merawat atau menangani langsung ke keluarga, dalam hal ini Tiko sebagai anak," imbuh dia.

Penulis : Danang Suryo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Grid/Kompas.com


TERBARU