> >

Kenapa DIY jadi Provinsi dengan Angka Kemiskinan Tertinggi di Indonesia? Bank Indonesia Beri Jawaban

Berita daerah | 21 Januari 2023, 07:22 WIB
Tugu Yogyakarta. Ilustrasi - Alasan Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi provinsi dengan angka kemiskinan tertinggi di Indonesia. (Sumber: Antaranews)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi provinsi dengan angka kemiskinan tertinggi di Indonesia lantaran pola konsumsi masyarakatnya cenderung sederhana. Hal ini menurut Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY Budiharto Setyawan.

"Pola konsumsi masyarakat DIY cenderung unik, yang relatif berbeda dibandingkan daerah lain. Mayoritas masyarakat DIY memiliki budaya yang kuat dalam menabung dibandingkan dengan konsumsi," ungkap Budiharto melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Jumat (20/1/2023), dikutip dari Antara.

Jika dilihat dari struktur lapangan pekerjaan, lanjutnya, mayoritas pekerjaan masyarakat DIY adalah UMKM dan didominasi tenaga kerja sektor informal yang mencapai 53,38 persen.

Meski mayoritas masyarakat telah memiliki pekerjaan, secara statistik kemiskinan DIY dianggap masih tinggi yang mencapai 11,49 persen atau menduduki peringkat ke-12 provinsi dengan kemiskinan tertinggi di Indonesia.

Budiharto menyebutkan, selain disebabkan pola konsumsi yang cenderung sederhana, metode pengukuran statistik belum sepenuhnya dapat menggambarkan keseimbangan kemampuan berbelanja masyarakat DIY yang sebenarnya.

Baca Juga: Kemiskinan Naik, DPR Minta Dana Istimewa DIY Dipakai untuk Kesejahteraan Warga

“Tingkat simpanan masyarakat DIY di bank selalu lebih tinggi dibandingkan tingkat kredit,” ujarnya.

Secara rata-rata, rasio kredit dibandingkan dengan simpanan rumah tangga di DIY dalam 10 tahun terakhir berkisar 66,78 persen yang berarti masih rendah apabila dibandingkan dengan rasio ideal 80-90 persen.

 

Kondisi tersebut, terus menjadi problem secara statistik karena penduduk dikategorikan miskin apabila rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV, Antara


TERBARU