> >

Kebakaran Kapal Pengangkut Pertalite Pertamina Padam dalam 6 Jam, Stok Bali-Lombok Dipastikan Aman

Bali nusa tenggara | 27 Maret 2023, 07:33 WIB
Kapal pengangkut BBM milik Pertamina dilaporkan terbakar di perairan Mataram, Nusa Tenggara Barat, Minggu (26/3/2023). (Sumber: Kompas TV)

MATARAM, KOMPAS.TV - Kebakaran kapal MT Kristin, pengangkut bahan bakar minyak (BBM) milik Pertamina di laut Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, berhasil dipadamkan dalam waktu sekitar 6 jam, Minggu (26/3/2023).

Kapal yang membawa 5.900 kiloliter (kl) BBM jenis pertalite itu terbakar sejak pukul 14.50 Wita dan berhasil dipadamkan pada pukul 21.00 Wita.

"Saat ini, api telah padam pada pukul 21.00 Wita, dan sedang dilakukan pendinginan untuk memastikan api tidak akan muncul kembali oleh tim Pertamina Internasional Shipping menggunakan tug boat milik Pelindo dan dari Patra Niaga membackup kapal tug boat dari Ampenan dan Manggis, Bali," kata Pjs Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Taufiq Kurniawan, Minggu (26/3) malam dilansir dari Antara.

Pemadaman kebakaran kapal MT Kristin itu dilakukan oleh tim gabungan dari Pertamina Patra Niaga, Pertamina Internasional Shipping, Pelindo, Syahbandar, dan semua pihak terkait.

Taufiq mengimbau masyarakat untuk tidak perlu khawatir terkait ketersediaan BBM, terutama di Bali dan Lombok. Sebab, Pertamina memastikan penyaluran BBM untuk wilayah Lombok dan sekitarnya tidak akan terhambat.

"Suplai BBM untuk wilayah Lombok kami pastikan stok dalam keadaan aman, suplai BBM untuk Lombok melalui Integrated Terminal Ampenan dan Terminal BBM Sanggaran, Bali dipastikan aman dengan posisi stok pertalite saat ini sejumah 4.200 kl di Sanggaran, sedangkan di Ampenan stok pertalite sejumlah 3.200 kl," ucapnya.

Baca Juga: Kesaksian Nelayan Selamatkan ABK Kapal Pertalite Pertamina, Tiga Jadi Korban, Kapal Terus Bergerak

Terkait insiden kebakaran tersebut, kata dia, Pertamina juga melakukan upaya pengalihan suplai untuk menjaga ketahanan stok BBM. 

Untuk IT Ampenan akan dilakukan pengalihan suplai dengan kapal MT Olivya dengan muatan 2.500 kl yang berada di perairan barat Kabupaten Bima.

Sedangkan untuk Terminal BBM Sanggaran, akan dilakukan alih suplai melalui darat dari IT Manggis Bali sambil menunggu suplai kapal sandar.

"Selanjutnya dari MT Elisabet I yang membawa pertalite sejumlah 1.000 kl, akan tiba sandar besok pagi di Sanggaran," ucap Taufiq.

Ia juga menjelaskan, hasil pantauan sementara, tidak terdapat tumpahan minyak di perairan laut. Akan tetapi, untuk mengantisipasi tumpahan minyak di laut, pihak Patra Niaga Ampenan telah memasang oil boom yang berguna untuk melokalisasi tumpahan itu.

Baca Juga: Kesaksian Nelayan Lihat Detik-Detik Kapal Pertamina Terbakar: Ledakan Besar dan ABK Terjun ke Laut

Ia juga meminta masyarakat untuk mendoakan agar korban yang masih dalam pencarian segera ditemukan, yakni Diki Abdul Aziz (mualim 3), Sukirman (bosun), dan Dani Maulana (cadet deck).

"Tak lupa kami mohon dukungan dan doa dari masyarakat agar korban yang masih dalam pencarian dapat segera ditemukan," ujarnya.

Sebagaimana telah diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, tiga orang awak kapal menjadi korban dalam kebakaran ini.

Taufiq menjelaskan, jumlah awak kapal ada 17 kru. Sementara itu, Tim SAR mengungkapkan 14 orang berhasil diselamatkan.

Seorang nelayan yang membantu evakuasi awak kapal MT Kristin, Bahrun, mengatakan anak buah kapal (ABK) yang selamat mengungkapkan bahwa tiga orang itu meninggal dunia.

"Tiga orang, meninggal. Kata ABK-nya, saat kejadian itu meletup sampai terangkat," tutur Bahrun kepada jurnalis Kompas TV, Fitri Rachmawati, Minggu.

 

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU