> >

Bank Indonesia Siantar Gelar Media Gathering Bersama Jurnalis Ekonomi

Sumatra | 17 April 2023, 10:55 WIB
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Pematangsiantar, Teuku Munandar (tengah) saat membuka Media Gathering Jurnalis Ekonomi Siantar Simalungun. (Sumber: Armeindo Sinaga)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Pematangsiantar, Sumatera Utara, menggelar media gathering dengan 19  orang yang tergabung dalam Jurnalis Ekonomi Siantar - Simalungun (JESS) di Jakarta, 12-14 April 2023.

 

Di hari kedua, kegiatan diisi dengan diskusi dan pemberian materi yang dibuka oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Pematangsiantar Teuku Munandar. Teuku juga memperkenalkan Kepala Divisi Departemen Pengelolaan dan Kepatuhan Laporan Bank Indonesia Muqorobin yang pada awal bulan Mei ini akan menjabat sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia Pematangsiantar.

 

"Teman-teman jurnalis ini memang berasal dari Siantar - Simalungun. Tetapi, liputannya meliput daerah Bank Indonesia Siantar yaitu Siantar, Simalungun, Batubara, Tanjungbalai, Asahan, Labuhan Batu Utara, Labuhan Batu dan Labuhan Batu Selatan yang disingkat Sisi Batas Labuhan. Teman-teman ini orang baik," ujar Teuku.

 

Melalui pemberitaan oleh JESS, Teuku menyebut bahwa masyarakat semakin banyak yang paham mengenai perkembangan dan istilah di perekonomian. "Berkat teman media yang profesional dan mendukung, masyarakat kita semakin paham akan dunia perekonomian," sebutnya.

 

Sementara itu, Muqorobin menambahkan bahwa ia sebelumnya pernah bertugas di Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Kota Medan sejak tahun 2002-2008 di bagian sesi kajian. "Kalau dulu kan belum ada humas di BI, jadi yang sering komunikasi dengan media itu sesi kajian. Media memiliki peran yang penting. Sinergitas yang sudah baik antara BI Siantar dan media, akan kita lanjutkan," katanya.

 

Acara kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi oleh Kepala Divisi Departemen Komunikasi Bank Indonesia Syachman Perdymer Purba. Ia menjabarkan, bahwa pimpinan bank sentral dunia, awalnya berharap agar bank sentral menjadi misterius dan komunikasi tertutup dengan media. 

 

"Namun perkembangannya, komunikasi itu harus penting. Komunikasi, membuat bank sentral yang dari misteri menjadi transparansi. Media memiliki peran penting bagi bank sentral. Hal ini juga membuat komunikasi bank sentral mengalami evaluasi dari semula tertutup menjadi terbuka," sebut Syachman.

 

Sedangkan materi kedua, diberikan oleh Redaktur Pelaksana Detik Finance Angga Aliya ZRF, dengan materi 'Bersahabat dengan Data dalam Berita Ekonomi'. Ia memberikan 3 pembahasan yaitu jurnalis era digital, jurnalisme data dan media sosial versus media massa. Jurnalis di era digital, dibagikan dalam 2 bagian yaitu media analog dan media digital.

 

"Wartawan era sekarang itu tidak hanya bisa 3 in 1 lagi, tapi harus bisa juga menjalin relasi, riset dan melek teknologi. Sementara di jurnalisme data, pentingnya data dalam berita itu adalah melawan hoaks, tidak hanya cover both sides tapi jadi cover all sides, meningkatkan skill jurnalistik dan membeberkan fakta," kata Angga.

 

Angga juga membahas mengenai apa yang membedakan media sosial dan media massa. Ia merincikan jenis dan daftar media sosial paling populer di Indonesia. Saat ini postingan di media sosial yang viral, bisa menjadi informasi yang hoaks dan bisa fakta.

 

"Jadi yang bisa dilakukan media massa terhadap media sosial yaitu menjadi acuan untuk mencari isu baru atau sumber awal pemberitaan, sumber riset, meluruskan berita miring atau hoaks dan sarana untuk menyebarkan berita," tutupnya.

 

Para jurnalis yang mengikuti media gathering ini juga memberikan kejutan kepada Teuku Munandar yang pada awal Mei akan meninggalkan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Pematangsiantar. Teuku disematkan ulos batak bertuliskan daftar nama-nama Jurnalis Ekonomi Siantar - Simalungun sebagai ucapan terima kasih karena sinergitas dan komunikasi yang terjalin dengan baik selama ini.

 

Para jurnalis di sore hari, juga mendatangi Museum Bank Indonesia di Jakarta. Di dalam museum ini, pemandu memberikan penjelasan mengenai perkembangan perekonomian di Indonesia dari sebelum merdeka, hingga saat ini. (*)

Penulis : KompasTV-Medan

Sumber : Kompas TV


TERBARU