> >

Hari Pertama Lebaran Tawuran Antar Kelompok Pecah di Makassar, di Medan 20 Rumah Kebakaran

Berita daerah | 23 April 2023, 05:25 WIB
Masyarakat hanya bisa melihat kondisi rumah mereka yang ludes terbakar di Jalan Pertempuran, Gang Sekata, Lingkungan VI, Kelurahan Pulo Brayan Kota, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan, Sabtu (22/4/2023). (Sumber: TRIBUN MEDAN/APRIANTO TAMBUNAN)

MAKASSAR, KOMPAS.TV - Tawuran antar kelompok terjadi setelah warga selesai mengikuti Salat Idulfitri 1444 Hijriah.

Tawuran antar kelompok tersebut terjadi di kawasan Jalan Abu Bakar Lambogo, Kecamatan Makassar, Kota Makassar, Sabtu (22/4/2023) pagi.

Satu orang harus dilarikan ke rumah sakit lantaran mengalami luka parah akibat tebasan parang di bagian perut.

Wahyu (18) yang menjadi saksi mata menjelaskan tawuran bermula ketika dirinya tiba di rumah korban. Tak lama sekelompok pemuda datang ke rumah korban dan langsung mengeluarkan parang menebas korban di bagian perut.

Baca Juga: Waktu Buka Puasa, Dua Kelompok Warga Tawuran di Manggarai

Wahyu mengaku kala itu hanya dirinya dan korban yang berada di rumah. Kemudian dirinya dan korban harus menghadapi sekelompok warga yang membawa busur dan parang.

Melihat korban terluka, keluarganya melakukan aksi balasan yang membuat skala keributan jadi lebih besar. Tawuran antara dua kelompok warga pun tak terelakkan.

Kasat Sabhara Polrestabes Makassar, AKBP Baharuddin membenarkan adanya peristiwa tawuran usai warga menjalani Salat Idulfitri. 

Korban yang terkena tebasan parang sudah dilarikan ke rumah sakit. Kasus tawuran tersebut telah ditangani oleh pihak Polsek Makassar untuk mengungkap para pelaku serta motifnya.

Baca Juga: Polisi Bubarkan Pesta Miras di Kota Makassar di Malam Menjelang Lebaran

"Awalnya itu korban bersama rekannya baru pulang Salat Idulfitri, lalu diserang orang. Proses penyelidikan sudah dilakukan pihak polsek. Personel Penikam dan Patmor begitu sampai di TKP langsung membubarkan tawuran. Sekarang sudah aman dan kondusif," ujar Baharuddin, Sabtu (22/4/2023). Dikutip dari TribunMakassar.com.

Kebakaran melanda 20 rumah

Sebanyak 22 kepala keluarga (KK) yang tinggal di Gang Sekata, Lingkungan VI, Kelurahan Pulo Brayan Kota, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan, Sumatera Utara harus mengungsi akibat kebarakan yang terjadi sekitar pukul 02.45 dini hari, Sabtu (22/4/2023).

Peristiwa kebakaran di hari raya Idulfitri ini menghanguskan 19 rumah dan 1 rumah terdampak. 

Baca Juga: Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil Sebut Dirinya Terharu: Lebaran Pertama Tanpa Almarhum Eril

Kepala Lingkungan VI, Zulhaimi menjelaskaan ada 22 KK atau 75 jiwa terdampak kebakaran. Api yang diduga berasal dari korsleting listrik dari salah satu rumah merembet dengan cepat. 

Warga yang sedang tertidur pulas terbangun karena teriakan warga yang sedang bertugas ronda. Sebanyak 17 unit mobil dikerahkan sejak pukul 03.00 WIB untuk memadamkan api. 

Rita Mariana (38), tak bisa berbuat banyak melihat rumahnya yang sudah ludes dilahap api.

Kesedihan Rita karena musibah kebakaran terjadi saat di hari pertama lebaran. Bersama anaknya berusia sembilan tahun, perempuan berstatus janda yang bekerja sebagai tukang cuci ini, kini tinggal di tempat pengungsi yang disediakan oleh BNPB.

Baca Juga: Potret Warga di Sejumlah Daerah Gelar Takbiran Sambut Lebaran 2023

Rita berharap kepada Pemerintah Kota Medan agar dapat memberikan bantuan dan tempat tinggal yang layak.

"Minta bantuan segera, kami mau tinggal di mana, siapa yang nampung, mana yang layak lah," uajr Rita suara terbata-bata, Sabtu (22/4/2023). Dikutip dari TribunMedan.com.

Terpisah Lurah Pulo Brayan Kota Sutrisno menjelaskan pihaknya telah berkoordinasi dengan BNPB dan BPBD untuk mendirikan posko pengungsian dan dapur umum.

Mereka juga telah menyediakan stok makanan kepada para korban kebakaran. Untuk sementara para korban kebakaran akan tinggal di posko pengungsian, sembari menunggu pemerintah dan Dinas Sosial serta instansi terkait memberikan bantuan.

"Nanti kita koordinasikan terlebih dahulu ke Dinas Sosial dan pihak terkait. Tentang bantuan uang akan kita berikan selanjutnya," ujar Sutrisno. 

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Gading-Persada

Sumber : Berbagai Sumber


TERBARU