> >

Polisi Koordinasi dengan TNI dan Forkopimda Selidiki Penyerangan Mapolres Jeneponto

Sulawesi | 28 April 2023, 12:31 WIB
Kondisi Markas Kepolisian Resor Jeneponto, Sulawesi Selatan usai diserang oleh orang tidak dikenal (OTK), Kamis (27/4/2023) dini hari. (Sumber: Tribun Jeneponto/Muh Agung Putra Pratama)

KOMPAS.TV – Pihak Kepolisian Resor (Polres) Jeneponto sudah berkoordinasi pihak TNI dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkoimda) untuk menciptakan suasana kondusif pasca-penyerangan Markas Polres Jeneponto.

Kepala Polres Jeneponto, AKBP Andi Erma Suryono, menjelaskan hal itu melalui pesan WhatsApp, Jumat (28//4/2023).

“Polres (berkoordinasi) dengan pihak-pihak dari TNI dan juga Forkopimda untuk sama-sama membuat suasana aman dan nyaman,” ujarnya.

Mengenai motif dan pelaku penyerangan, Andi Erma menyebut bahwa hingga kini masih dalam penyelidikan.

“Motif dll masih sementara dalam penyelidikan,” ujarnya.

Terpisah, pihak Komando Daerah Militer (Kodam) XIV/Hasanuddin melalui Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XIV/Hasanuddin, Kolonel Inf Rio Purwantoro, menyebut pihaknya bersama instansi lain turut menyelidiki kasus itu.

Baca Juga: Pihak Kodam XIV Hasanuddin Turut Selidiki dan Investigasi Penyerangan Mapolres Jeneponto

Ia menjelaskan, pada Kamis (27/04/2023) sekitar pukul 19.40 Wita Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santoso bersama Kapolda Sulsel Irjen Pol Setyo Boedi Moempoeni Harso telah melakukan konferensi pers terkait pelemparan batu oleh OTK terhadap Mapolres Jeneponto.

Dalam konferensi pers tersebut, kata Rio, Mayjen Totok selaku Pangdam XIV/Hasanuddin mengungkapkan bahwa sampai saat ini belum diketahui pelaku dan motifnya.

Orang nomor satu di Kodam Hasanuddin itu pun menyayangkan adanya berita-berita yang telah dipublikasikan, yakni memuat berita hanya sesuai dengan bahan keterangan yang berbentuk laporan tanpa adanya konfirmasi dan tidak berimbang.

Pada kesempatan tersebut, Mayjen Totok mengimbau agar semua pihak menahan diri dan komitmen untuk tidak melakukan kegiatan yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban wilayah Sulsel.

"Intinya kita menunggu hasil investigasi, karena semua sudah bekerja, sinergitas dan soliditas TNI Polri, Media dan semua komponen masyarakat harus sama-sama berkomitmen menjaga kondusifitas wilayah untuk NKRI harga mati," kata dia menegaskan.

“Saat ini Aparat Intel dan POM juga sudah turun guna melakukan penyelidikan dan investigasi, untuk mencari tahu siapa sebenarnya OTK yang melakukan perbuatan tercela tersebut.”

Pihaknya bersama pihak terkait melakukan penyelidikan dan investigasi berkaitan peristiwa itu, dan siapa pun yang terlibat akan dikenai tindakan tegas.

Sebelumnya, Kompas.TV memberitakan, seorang personel Polres Jeneponto, Sulawesi Selatan, terluka di bagian perut dalam insiden penyerangan Markas Polres Jeneponto, Jl Pelita, Kecamatan Binamu, pada Kamis (27/4/2023) dini hari oleh orang tidak dikenal (OTK).

 

Personel yang terluka diketahui berpangkat Brigadir dan berasal dari Satuan Reserse dan Kriminal (Sat Reskrim) bernama Mus Mulyadi. Mulyadi diduga terkena peluru akibat serangan tersebut.

Kapolres Jeneponto AKBP Andi Erma Suryono mengatakan Mulyadi dilarikan ke RSUD Lanto Daeng Pasewang Jeneponto dan kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara, Makassar.

Baca Juga: Sekelompok OTK Rusak Mapolres Jeneponto, Satu Polisi Terluka di Bagian Perut

"Di bawa ke RSUD Jeneponto lalu dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan penindakan operasi akibat luka pada bagian perut," ucapnya dikutip dari Tribun Timur, Kamis.

Namun, Suryono belum bisa memastikan penyebab luka yang dialami personel tersebut, apakah akibat terkena peluru atau benda tajam lainnya.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU