> >

Pantai Batam Tercemar Limbah Minyak, Nelayan: Kemungkinan Sebulan Baru Hilang, Nasib Kami Bagaimana?

Sumatra | 3 Mei 2023, 15:56 WIB
Pantai Kampung Melayu Batam, Kepulauan Riau, yang tercemar limbah dan berubah menjadi hitam, Rabu (3/5/2023). (Sumber: Jessica/Antara)

BATAM, KOMPAS.TV - Komunitas nelayan di Pantai Kampung Melayu, Kota Batam, Kepulauan Riau, khawatir banyak ikan dan biota laut yang bisa mati akibat pencemaran limbah minyak. Limbah ini juga disebut merusak alat tangkap nelayan.

"Limbah ini kemungkinan sebulan baru bisa hilang. Nasib kami bagaimana alat tangkap lengket tidak bisa dipakai?" kata Arianto, salah satu nelayan Kampung Melayu sebagaimana dikutip Antara, Rabu (3/5/2023).

Arianto menyatakan, jika ia nekat melaut di tengah pencemaran limbah hasil tangkapan dikhawatirkan berkurang. Ia pun berharap pemerintah atau pihak terkait memberikan kompensasi.

Baca Juga: Akan Bagaimana Limbah Baterai Kendaraan Listrik? Ini Kata Ombusdman RI dan Peneliti BRIN

"Kalau bisa ada kompensasi, karena ikan tidak mungkin ada," kata Arianto.

Perwakilan Kelompok Pengawas Masyarakat Kecamatan Nongsa Batam, Muhammad Idris menyebut pencemaran limbah ini sangat merugikan nelayan yang berjumlah ratusan orang.

Ia menyebut nelayan di daerah itu tergabung dalam 11 kelompok, per kelompok beranggotakan 11 hingga 15 orang.

"Ini sangat rugi. Kami berharap akan ada kompensasi khususnya untuk nelayan di sini," kata Idris.

Idris menambahkan, pencemaran limbah minyak hitam ini bukan pertama kalinya terjadi. Namun, pencemaran kali ini terbilang tidak wajar mengingat masih musim angin timur, seharusnya laut dan gelombang dalam keadaan tenang.

"Dulu beberapa tahun lalu sudah pernah juga. Tapi waktu angin utara dan saat itu masih terbilang wajar karena ada angin dan gelombang kencang karena musim utara," kata Idris.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Eddward-S-Kennedy

Sumber : Antara


TERBARU