> >

Ibu Tiga Anak Dibunuh dalam Kondisi Hamil, Pembunuh yang Ikut Tahlilan Ternyata Selingkuhan Korban

Jawa timur | 2 Juni 2023, 15:59 WIB
Kasat Reskrim Polres Bangkalan AKP Bangkit Dananjaya saat menginterogasi SS. (Sumber: Tribun Madura)

BANGKALAN, KOMPAS.TV - Polisi menangkap seorang pria inisial SS (25) pelaku pembunuhan ibu tiga anak yang sempat ikut tahlilan di rumah korban wilayah Bangkalan, Jawa Timur. 

Pelaku yang merupakan kekasih dan juga tetangga korban berinisial HH (39) itu, ternyata adalah selingkuhan HH sejak tiga tahun yang lalu.

SS sendiri tega membunuh karena jengah korban terus-menerus minta dinikahi dan mengaku hamil.

Asmara terlarang itu dimulai saat korban meminta resep martabak manis kepada pelaku.

Keduanya pun saling bertukar nomor ponsel.

"Awal perkenalan, korban minta resep martabak manis. Saya dulu bekerja sebagai penjual martabak."

"Minta nomor saya kala itu ya di hadapan suaminya," kata SS di hadapan penyidik Satreskrim Polres Bangkalan, Rabu (31/5/2023) dikutip dari Tribun Madura.

Baca Juga: Miris! Kades, Guru, hingga Polisi Terseret Kasus Pemerkosaan Remaja di Parigi Muotong

Namun, seiring berjalannya waktu, korban kerap curhat perihal rumah tangganya kepada pelaku.

"Ya saya bilang sabar ke korban, kemudian dia (korban) curhat kalau hubungan dengan suaminya bertambah rumit."

"Terus sempat lama tidak ada kabar, malah dia kemudian ngabarin lagi," ungkap SS.

Komunikasi keduanya semakin intens hingga akhirnya terjalin hubungan gelap dan HH pun mengandung anak SS.

Kasat Reskrim Polres Bangkalan AKP Bangkit Dananjaya mengatakan korban minta dinikahi sejak 2 minggu yang lalu.

"Pelaku diminta untuk bertanggung jawab terhadap kehamilan yang dialami korban, semalam sebelum pembunuhan pelaku sempat mengancam akan membunuh jika korban terus menanyakan status hubungan mereka," kata AKP Bangkit kepada awak media, Rabu (31/5/2023).

Baca Juga: Dimintai Pertanggungjawaban, Pria di Bangkalan Nekat Bunuh Kekasih yang Sedang Hamil

Dari pemeriksaan polisi, terungkap pembunuhan terjadi setelah pelaku dan korban terlibat cekcok dan pelaku tersulut emosi dan menyerang korban memakai pisau hingga tewas.

Untuk menghilangkan jejak, tersangka merampas ponsel korban dan membuang kartunya di pinggir jalan, sedangkan ponsel korban dibuang ke dalam sumur.

Diketahui, mayat HH ditemukan oleh ibunya, Hanifa, dan anaknya berinisial AF (16) pada pukul 04.30 WIB tidak jauh dari rumahnya, Senin (29/5/2023).

HH dibunuh dengan cara sadis pada Senin (29/5/2023) sekitar pukul 01.00 WIB, lehernya nyaris putus dan perutnya menderita luka robek.

Baca Juga: 2 Anggota KKB Ditangkap Satgas Damai Cartenz, Salah Satunya Terlibat Pembunuhan Warga Sipil di Nduga

 

 

 

Penulis : Kiki Luqman Editor : Vyara-Lestari

Sumber : TribunMadura


TERBARU