> >

Kronologi Pengamat Kepolisian Bambang Rukminto Ditodong Pistol di Malang: Saya Teriak Rampok!

Jawa timur | 24 Juni 2023, 14:16 WIB
Pengamat kepolisian di Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto. Bambang mengalami kejadian tak mengenakan saat dirinya ditodong pistol oleh orang tak dikenal saat berada di Kota Malang, Jawa Timur. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

MALANG, KOMPAS.TV - Seorang aktivis dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) yang kerap menyoroti kebijakan polisi, Bambang Rukminto, ditodong dengan pistol oleh empat orang tak dikenal. 

Peristiwa ini bermula pada Jumat pukul 14.48 WIB di belokan Jalan Danau Yamur, Sawojajar, Kota Malang, Jawa Timur saat Bambang baru saja keluar dari minimarket dan hendak pulang ke rumah.

Setelah itu Bambang dipepet oleh empat orang yang memakai sepeda motor, kemudian pelaku langsung menodongkan senjata dan Bambang untuk menyerahkan handphone.

Keempat pelaku yang naik dua kendaraan bermotor itu menodongkan pistol dari sisi kiri dan kanan korban.

"Begitu masuk gang Jalan Danau Yamur, saya dipepet dua motor yang dinaiki masing-masing oleh dua orang. Berikutnya, dua orang menodongkan pistol," kata Bambang.

"Mereka langsung minta, ’Mana HP-mu. Serahkan HP-mu’," kata Bambang.

Baca Juga: Pencarian 2 Bocah Hanyut di Kota Malang, 6 Tim SAR Gabungan Diterjunkan

Sontak, Bambang melihat pistol yang dibawa pelaku di sisi kanan mirip dengan airsoft gun, dengan cepat Bambang merebut pistol itu dan memukulkannya ke wajah salah satu pelaku yang berada di sisi kanannya.

Selanjutnya, Bambang lari ke belakang sambil berteriak meminta tolong. 

"Saya teriak rampok, rampok, dan tak lama kemudian pelaku di sisi kiri lari dan belok ke jalan simpang Danau Yamur. Tiga pelaku sisanya berboncengan satu motor kabur ke arah Jalan Danau Kerinci Raya," tutur Bambang dikutip dari Kompas.id, Sabtu (24/6/2023).

Ditodong pistol, Bambang Rukminto cium keanehan

Bambang tidak mau berspekulasi soal siapa orang yang hendak merampoknya itu. 

Menurutnya ada keanehan, karena para pelaku yang tidak mengenakan penutup wajah hanya mengincar ponsel.

Bambang menduga, bahwa kejadian yang dialaminya masih berkaitan dengan kritik-kritiknya terhadap institusi kepolisian.

"Mereka tidak pakai penutup wajah sehingga saya bisa tahu bahwa mereka bukan orang sekitar sini. Rambut mereka panjang dan ada yang dicat pirang. Mereka juga cukup berani beraksi karena di ujung gang itu cukup ramai," ucapnya dikutip dari Kompas.com, Sabtu.

"Kalau menurut beberapa senior terkait dengan statement-statement saya, atau sekadar warning saja. Dengan empat orang membawa dua pucuk senjata tentu bukan hal yang sederhana, banyak statement saya terkait kritik saya terhadap kepolisian," lanjut Bambang Rukminto.

Baca Juga: RS Prasetya Husada Malang Soal Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Disuntik: Pasien Alami Henti Jantung

Penulis : Kiki Luqman Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas.id, Kompas.com


TERBARU