> >

4 Fakta Hubungan Inses Anak dan Ibu di Bukittinggi: Dilakukan Sejak SMA, Sempat Ajak Adik Perempuan

Sumatra | 25 Juni 2023, 01:05 WIB
Ilustrasi hubungan seks sedarah atau inses. (Sumber: jcomp/ Freepik via Kompas.com)

Dalam assessment atau pengecekan terhadap pemuda 28 tahun itu, diketahui ada permasalahan di sensorik otaknya.

"Anak ini setelah kami cek, ada gangguan jiwa, mikrosensorik otaknya kami duga sudah bermasalah," terang Sukendra.

"Ini terungkap saat kami periksa dengan metode-metode khusus," tambahnya.

3. Positif Sabu dan Kecanduan Lem

Selain itu, anak tersebut juga diketahui positif menggunakan narkoba dan kecanduan lem. Dua hal itulah yang menyebabkan anak melakukan hubungan inses dengan ibunya.

Baca Juga: Kisah Hubungan Sedarah Siswi SMA dengan Adik Kadung, Terungkap Usai Buang Bayi

Narkoba yang digunakan oleh anak adalah sabu dan ganja. Namun, lem menjadi barang yang paling sering dipakai anak tersebut.

Karena sudah "ngelem" sejak Sekolah Menengah Pertama (SMP), saraf di otaknya terganggu sehingga kesadarannya sebagai manusia normal hilang.

"Akibat dari zat-zat berbahaya ini, saraf sensorik otaknya kena," tutur Sukendra.

"Lalu kehilangan kesadaran sebagai manusia normal, akibatnya inses dengan ibu kandung sendiri."

"Sejak masa yang lama itu, tentu saraf otaknya terganggu. Apalagi, lem ini murah dan mudah didapat. Akibat kecanduan sering dipakainya," tandasnya.

4. Pernah Ajak Adik Kandung tapi Ditolak

Tak hanya dengan sang ibu, pemuda tersebut juga sempat mengajak adik kandung untuk melakukan tindakan tidak senonoh itu.

Namun ajakannya untuk melakukan hubungan seksual sedarah ditolak oleh sang adik sehingga pemuda itu tidak sampai berbuat lebih jauh.

"Jika saya tanya ke anak itu, dia jawab bahwa tak enak dengan sang adik. Sebab, sering ditolak dan dimarahi, makanya lebih mau dengan ibunya saja," ucap Sukendra. 

Baca Juga: Polisi Amankan Kakak-Adik Pelaku Pembuang Jasad Bayi Hasil Hubungan Sedarah

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Tribunnews


TERBARU