> >

Tak Ada Tanda Korban Selamat dalam Kecelakaan Pesawat SAM Air, Basarnas: 1 Jenazah Dievakuasi

Papua maluku | 27 Juni 2023, 15:03 WIB
Kepala Basarnas RI Marsdya TNI Henri Alfiandi mengatakan bahwa tidak ada tanda-tanda korban selamat dalam kecelakaan pesawat SAM Air. (Sumber: Kompas.com/Idon)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi mengatakan, tak ada tanda-tanda korban selamat dalam kecelakaan pesawat Semuwa Aviasi Mandiri (SAM) Air yang jatuh di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan.

Henri menyebutkan, berdasarkan informasi yang didapatkan dari lapangan per pukul 12.10 WIT, Selasa (27/6/2023), kondisi pesawat hangus terbakar usai jatuh pada Jumat (23/6/2023).

“Info dari lapangan bahwa kondisi pesawat PK-SM hangus terbakar dan tidak ada tanda-tanda korban yang selamat,” kata Henri, Selasa.

Baca Juga: Evakuasi Korban Kecelakaan Pesawat SAM Air di Papua: Tim Sudah Diturunkan 200 Meter dari Lokasi

Tim yang berada di lapangan pun melakukan evakuasi lanjutan terhadap jenazah korban kecelakaan pesawat SAM Air.

Saat ini, satu kantong jenazah sudah berhasil dievakuasi.

“Telah terevakuasi satu kantong jenazah dari titik pesawat ke area tengah. Sementara satu kantong jenazah lagi dalam proses penarikan dari titik pesawat ke area tengah,” jelas dia, seperti dikutip dari Kompas.com.

Diberitakan sebelumnya, pesawat SAM Air dengan kode penerbangan PK-SM mengalami kecelakaan pada hari Jumat usai berangkat dari Bandara Elelim menuju Bandara Ilaha.

Pesawat lepas landas pada pukul 10.53 WIT. Kemudian, pukul 11.07 WIT, pesawat hilang kontak. Diketahui, ada enam awak pesawat, termasuk penumpang dan pilot, yang ada di dalam pesawat SAM Air.

Baca Juga: Terkendala Jarak Pandang, Evakuasi Pesawat SAM Air Terpaksa Ditunda!

Pesawat kemudian ditemukan dalam keadaan hancur di sebuah bukti dengan ketinggian 2.208 meter di atas permukaan laut (mdpl) di Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan.

Tim evakuasi sempat menemui sejumlah hambatan saat melakukan proses evakuasi. Pasalnya, medan di lokasi jatuhnya pesawat cukup curam. Cuaca yang penuh kabut juga menjadi kendala tersendiri.

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas.com


TERBARU