> >

Geger Ratusan Warga di Garut Tiba-Tiba Punya Utang, PNM Lakukan Investigasi Internal

Jawa barat | 20 Juli 2023, 08:46 WIB
Wakil Pemimpin Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Garut, Wahyu Ferdian, menjelaskan langkah lanjutan soal kasus ratusan warga di Garut yang tiba-tiba memiliki utang, Rabu (19/7/2023). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

GARUT, KOMPAS.TV - Wakil Pemimpin Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Garut, Wahyu Ferdian, buka suara soal polemik ratusan warga di Garut, Jawa Barat tiba-tiba memiliki utang yang tidak pernah diajukan.

Setidaknya sebanyak 407 warga Desa Sukabakti di Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat, telah membuat surat pernyataan tidak pernah meminjam uang di PNM usai mendapat tagihan utang.

Adapun, jumlah tagihan utang tersebut berkisar antara Rp800 ribu hingga Rp2 juta.

Wahyu mengatakan, pihak PNM sudah bertemu dengan masyarakat dan kepolisian setempat untuk membahas masalah tersebut.

Baca Juga: Heboh, Warga Sekampung di Garut Tiba-tiba Punya Utang, Korban Capai 407 Orang

Menurutnya, tim internal PMN tengah melakukan investigasi terkait data-data masyarakat yang memiliki utang serta nilai kerugian yang ada.

“Persoalan ini sudah ditangani, kemarin kita sudah diskusi dengan pihak desa, dengan aparat kepolisian desa setempat, dengan masyarakat setempat. Jadi proses itu sedang berjalan semua,” kata Wahyu, Rabu (19/7/2023).

“Jadi, nilai kerugian dan segala macam masih kita perhitungkan. Tim internal juga masih ada investigasi,” sambungnya.

Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengusut dugaan penyalahgunaan identitas atau data pribadi untuk melakukan pinjaman fiktif ini.

“Nah ini sedang dilakukan verifikasi. Ini lagi didalami semuanya. Kami sudah koordinasi dengan kepolisian dan sedang dilakukan investigasi,” ujar Wahyu.

Baca Juga: Terlilit Utang Arisan, Seorang Ibu di Bekasi Tega Jual Bayinya Seharga Rp30 Juta

Polisi siapkan posko aduan

Sementara itu, Kapolres Garut AKBP Rohman Yonky mengatakan bahwa Polres Garut menyiapkan posko aduan bagi warga yang menjadi korban. Pihaknya juga terus melakukan pendalaman terkait kasus tersebut, termasuk soal jumlah korban.

“Untuk kejadian tersebut, kami sudah lakukan pendalaman. Di Polsek kami juga sudah membuka posko pengaduan, kami juga sudah buka di Polres,” ujar AKBP Yonky.

“Masih terus dilakukan pendalaman terkait jumlah pasti korban maupun pihak yang dirugikan.”

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU