> >

Ribuan Anjing di Sikka NTT Belum Divaksinasi Rabies, Sudah 2 Bulan Stok Vaksin Kosong

Bali nusa tenggara | 29 Juli 2023, 13:36 WIB
Ilustrasi. Ribuan anjing di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) belum mendapatkan vaksin hewan penular rabies (HPR) lantaran stok vaksin sudah kosong dalam dua bulan terakhir. (Sumber: KOMPAS/PRIYOMBODO)

Baca Juga: Eliminasi Anjing Liar Bukan Solusi Pengendalian Rabies, Lalu Apa? Vaksinasi!

Kasus terbaru, seorang anak berusia 6 tahun 9 bulan asal Dusun Eko, Desa Timutawa, Talibura, Sikka, NTT meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di RSUD Tc Hillers Maumere, Kamis (27/7). 

Bocah berinisial MPR tersebut memiliki riwayat digigit anjing. Satu bulan setelah digigit anjing, MPR baru dilarikan ke Puskermas Boganatar karena demam, gelisah, dan bicara sembarang, serta tidak bisa minum. 

"Diperkirakan sekitar satu bulan sejak gigitan anjing barulah korban dibawa ke Puskesmas Watubaing untuk disuntik vaksin antirabies," kata Kepala Puskesma Boganatar Maria Yukensi Pogon, Kamis (27/7), seperti dilaporkan Kompas.com. 

Menurut Yohanes, tingginya kasus gigitan anjing di Kabupaten Sikka akibat rendahnya kesadaran masyarakat, terlebih yang memelihara hewan penularan rabies, seperti anjing.

Baca Juga: Bocah 6 tahun Meninggal Dunia Akibat Digigit Anjing Rabies di Sumatera Utara

"Ini soal kesadaran pemilik anjing. Walaupun kita bicara dan imbau sampai mulut berbusa-busa sama saja. Kesadaran masyarakat kita sangat rendah," jelas Yohanes melanjutkan.

"Sampai sejauh ini kita masih sebatas memberikan imbauan, kalau untuk eliminasi kita akan menunggu petunjuk lebih lanjut dari Pak Bupati," pungkasnya.

 

Penulis : Gilang Romadhan Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas.com


TERBARU