> >

Bukan di Jakarta, Ini Sejarah Upacara HUT Kemerdekaan Indonesia Pertama Digelar di Yogyakarta

Jawa tengah dan diy | 4 Agustus 2023, 15:31 WIB
Ilustrasi pengibaran bendera Merah Putih dalam memperingati Hari Kemerdekaan RI di puncak gunung. (Sumber: YouTube Yayasan Gema Salam)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia atau HUT Kemerdekaan RI akan segera datang. Adapun HUT Kemerdekaan RI diperingati dengan upacara bendera yang digelar di seluruh negara Indonesia, termasuk di Istana Merdeka, Jakarta. 

Upacara yang dilakukan setiap tanggal 17 Agustus bertujuan untuk mengingat peristiwa detik-detik proklamasi. Namun rupanya tidak banyak yang tahu, jika upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI pertama tidak digelar di Istana Merdeka Jakarta.

Dikutip dari laman Kompas.com, upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI pertama digelar di Gedung Agung Yogyakarta. Peristiwa ini bermula dari pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Yogyakarta pada 4 April 1946.

Baca Juga: Warga Gunakan Pakaian Adat Saat Upacara Kemerdekaan

Saat itu, pusat pemerintahan Indonesia harus dipindah karena Jakarta semakin tidak aman. Keputusan kemudian diambil dengan mempertimbangkan masukan dari Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Pakualam VIII.

Menjelang 17 Agustus 1946, Presiden Soekarno memerintahkan ajudannya Mayor (Laut) Husein Mutahar untuk menyiapkan pengibaran bendera pusaka di halaman Istana Gedung Agung Yogyakarta.

Mayor (Laut) Husein Mutahar mengagas pengibaran bendera pusaka pada upacara peringatan HUT Ke-1 RI akan dilakukan oleh para pemuda dari seluruh penjuru Tanah Air di Yogyakarta.

Ia mempertimbangkan bahwa para pemuda adalah generasi yang bertugas sebagai penerus perjuangan bangsa dan mengawal kemerdekaan.

Tetapi, gagasan itu tidak mungkin terlaksana saat itu, sehingga Husein Mutahar hanya bisa menghadirkan lima orang pemuda yang terdiri dari 3 putra dan 2 putri.

Para pemuda ini berasal dari berbagai daerah dan kebetulan sedang berada di Yogyakarta. Sementara itu, pemilihan jumlah pengibar bendera pusaka sebanyak lima orang tersebut melambangkan Pancasila. 

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas.com


TERBARU