> >

Sosok Pria yang Tewas Dianiaya 5 Sekuriti Ancol Ternyata Pimpinan Partai Politik di Jakarta Utara

Jabodetabek | 4 Agustus 2023, 16:35 WIB
Kolase Foto para pelaku penganiayaan di Ancol Taman Indah, Pademangan, Jakarta Utara dan korbannya Hasanuddin (42). Hasanuddin rupanya menjabat sebagai pimpinan parpol di Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara. (Sumber: Tribunnews.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Hasanuddin, pria yang tewas dianiaya oleh lima sekuriti Taman Impian Jaya Ancol pada Sabtu (29/7/2023) lalu ternyata pimpinan partai politik atau parpol di wilayah Pademangan, Jakarta Utara.

Diketahui, Hasanuddin yang berusia 42 tahun itu tewas dianiaya oleh lima sekuriti masing-masing berinisial P (35), H (33), K (43), S (31), dan A yang saat ini masih buron setelah dituduh mencuri di area Taman lumba-lumba.

Istri korban Hasanuddin, Upi Siti Mardiani (37) mengungkapkan sosok sang suami yang sehari-hari bekerja sebagai buruh harian lepas itu.

Baca Juga: Istri Pria yang Tewas Dianiaya Sekuriti Ancol Berencana Tuntut Pengelola

Tak hanya itu, kata Upi, suaminya Hasanuddin merupakan Ketua DPC Partai Perindo Pademangan, Jakarta Utara. Sebelum tewas, kata dia, suaminya tengah sibuk mengurus partai lantaran menjelang pemilihan umum atau Pemilu 2024.

Sebagai buruh harian lepas, Upi menegaskan bahwa suaminya merupakan sosok kepala rumah tangga yang giat bekerja. Kepada orang baru atau tetangga, Upi menyebut, suaminya dikenal sosok yang ramah.

Upi mengaku dirinya beserta keluarga belum bisa ikhlas merelakan kepergian sang suami Hasanuddin dengan keadaan tidak wajar tersebut.

Setelah Hasanuddin tewas, Upi juga mengaku bingung dengan nasibnya dan ketiga anaknya tersebut karena harus kehilangan sosok ayah. 

Sementara terkait kasus penganiayaan terhadap suaminya, Upi menyayangkan sikap empat dari lima tersangka yang tidak meminta maaf atas hilangnya nyawa Hasanuddin. Padahal, mereka menganiaya Hasanuddin sangat sadis.

Tak hanya itu, lima sekutiri yang menganiaya tersebut juga tidak bisa menunjukkan bukti bahwa korban melakukan pencurian.

Baca Juga: Kronologi Pengemudi Ojol Tewas Terjerat Kabel Melintang di Palmerah, Korban Terperosok Masuk Trotoar

"Saya ngomong ke dia 'kok bisa sampai segitunya Pak pukuli suami saya, itu pun suami saya belum jelas salah'. Dia cuma diam doang enggak ada sepatah kata pun maaf dari dia,"ujar Upi.

Bahkan, Upi mengaku sempat mempertanyakan kepada pelaku yang sudah diamankan terkait tidak adanya permintaan maaf kepada keluarga korban. Namun, empat sekuriti yang sudah diamankan itu tetap diam.

Lebih lanjut, Upi mengaku kesal dengan para tersangka yang telah menganiaya suaminya secara tidak wajar menggunakan bambu, kawat, kabel lelehan plastik hingga air cabai.

"Dia enggak minta maaf sama sekali sampai saya bilang 'saya sudah ngomong panjang lebar seperti ini enggak ada minta maaf sama sekali?'" ucap Upi.

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Gading-Persada

Sumber : Tribunnews.com


TERBARU