> >

Polisi Terjunkan Tim Investigasi Buru Pembakar Kantor Distrik dan Pembunuh Camat Kramamongga

Papua maluku | 16 Agustus 2023, 23:29 WIB
Kapolda Papua Barat Inspektur Jenderal Polisi Daniel TM Silitonga. (Sumber: ANTARA/Hans Arnold Kapisa)

FAKFAK, KOMPAS.TV - Polda Papua Barat menerjunkan tim investigasi untuk melakukan penyelidikan terkait kasus perusakan disertai pembakaran kantor distrik dan gedung SMP Negeri 4 Kramamongga di Kabupaten Fakfak, Papua Barat.

Diketahui, selain membakar kantor distrik dan sekolah, para pelaku juga menganiaya Camat Kramamongga, Darson Hegemur, hingga tewas. Peristiwa pembakaran dan penganiyaan itu terjadi pada Selasa (15/8/2023).

"Kami sudah kirim tim investigasi ke Distrik Kramamongga, Fakfak, untuk mengumpulkan semua alat bukti," kata Kapolda Papua Barat Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga kepada awak media di Manokwari, Rabu (16/8/2023).

Baca Juga: Kantor Distrik dan Sekolah di Fakfak Dibakar, Camatnya Tewas Dianiaya, Pelaku Diakui Tentara OPM

Daniel berjanji segera mengungkap dan menangkap pelaku yang telah membakar dua fasilitas umum serta menganiaya kepala Distrik Kramamongga hingga meninggal dunia.

Saat ini, pihaknya bersama personel TNI telah memberikan pemulihan trauma kepada masyarakat di Distrik Kramamongga yang merasa terancam dengan adanya peristiwa tersebut.

"TNI Polri sudah jemput masyarakat yang merasa ketakutan supaya guru-guru, aparatur distrik, dan masyarakat bisa kembali beraktivitas," tutur Daniel Silitonga.

Saat ini, lanjut Daniel, Tim Inafis Polda Papua Barat bersama jajaran Polres Fakfak sedang melakukan olah tempat kejadian perkara atau TKP pada dua gedung yang dibakar orang tak dikenal itu.

Selain itu, Daniel menyebut personel TNI dan Polri telah disebar ke sejumlah titik untuk mengembalikan situasi dan kondisi wilayah Fakfak tetap kondusif seperti semula, sekaligus untuk mengantisipasi kejadian serupa terulang kembali.

Baca Juga: Kronologi TNI dan Polri Rebut Markas KKB di Gome, Berawal Ditembaki Pasukan Numbuk Telenggen

"Kalau semua alat bukti terkumpul, segera kami update. Kami usut sampai tuntas dan korban jiwa sementara hanya satu orang," ucap Kapolda.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Pol Adam Erwindi mengungkapkan jumlah pelaku penyerangan tersebut diduga sekitar 25 orang.

Saat melakukan aksinya, menurut Adam, para pelaku menutupi wajahnya menggunakan kain agar identitasnya tidak diketahui.

Selain itu, mereka juga membawa senjata tajam saat menyatroni kantor Distrik Kramamongga pada Selasa (15/8/2023) malam sekira pukul 19.30 WIT.

Puluhan pelaku kemudian melakukan perusakan fasilitas kantor, menganiaya Kepala Distrik Kramamongga hingga tewas, dan membakar satu unit dump truck yang terparkir di depan kantor distrik.

Baca Juga: TNI Tak akan Serang KKB untuk Bebaskan Pilot Susi Air, Panglima Yudo Margono Ungkap Alasannya

Setelah itu, para pelaku membakar panggung peringatan Hari Ulang Tahun ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia dan gedung SMP Negeri 4 Kramamongga.

"Pelaku juga merusak satu mobil pikap, dua motor, dan satu dump truck milik masyarakat yang melintas di depan SMP 4 Kramamongga," tambah Adam.

Ia menjelaskan, personel Polres Fakfak langsung mengevakuasi masyarakat Distrik Kramamongga ke Gereja Katolik Santo Petrus, dan menutup akses jalan batas kota di Distrik Bomberay.

Penutupan akses jalan tersebut, kata Adam, dilakukan untuk memudahkan aparat kepolisian mengidentifikasi dan menangkap puluhan pelaku yang telah melakukan pembakaran dan penganiayaan hingga mengakibatkan seorang warga meninggal dunia.

"Korban kepala distrik sempat mendapat perawatan medis di RSUD Fakfak, namun nyawanya tidak terlolong," ucap Adam.

Baca Juga: Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88 di Bekasi Simpan Senjata di Lemari Ruang Depan hingga Dapur

Lebih lanjut, Adam mengimbau seluruh komponen masyarakat di Kabupaten Fakfak tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu liar yang sengaja disebarluaskan oknum tertentu.

Aparat kepolisian membutuhkan dukungan informasi dari masyarakat apabila mengetahui identitas dan keberadaan para pelaku sehingga pengungkapan kasus berjalan maksimal.

"Percayakan kasus ini kepada aparat keamanan. Jangan takut lapor kalau tahu lokasi pelaku, polisi jamin kerahasiaan identitas pelapor," tutur Adam.

 

 

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU