> >

Gempa Lombok Diikuti dengan Aktivitas Zona Penunjaman, Masyarakat Diminta untuk Tetap Tenang

Bali nusa tenggara | 29 Agustus 2023, 13:36 WIB
Ilustrasi gempa bumi. (Sumber: Tribunnews.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengumumkan bahwa gempa bumi dengan magnitudo 7,1 yang telah terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat, diikuti dengan aktivitas zona penunjaman.

Hermansyah, selaku Pelaksana Harian Kepala Badan Geologi, menjelaskan bahwa zona penunjaman ini terbentuk karena hasil dari tumbukan antara Lempeng Benua Eurasia dan Lempeng Samudera Indo-Australia. 

Mekanisme yang terlibat dalam tumbukan ini adalah sesar normal yang bergerak relatif ke arah barat laut dan timur tenggara.

"Kejadian gempa bumi tersebut tidak menimbulkan tsunami meskipun lokasi pusat gempa bumi terletak di laut, karena (peristiwa ini) tidak mengakibatkan terjadinya deformasi dasar laut yang dapat memicu terjadinya tsunami," ujarnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (29/8/2023).

Namun gempa bumi itu tergolong dalam dan magnitudo besar membuatnya terasa pada daerah luas. 

Katanya, Guncangan gempa bumi lebih terasa pada wilayah pantai Kalimantan Selatan, Pulau Madura, utara Jawa Bali, dan Nusa Tenggara.

Baca Juga: Gempa M 7,2 Guncang Kalsel Dini Hari Ini, Getaran Terasa hingga Jawa Tengah dan Bali

Wilayah tersebut pada umumnya merupakan morfologi dataran pantai, dataran hingga dataran bergelombang, perbukitan, yang tersusun oleh batuan berumur Tersier (terdiri dari batuan sedimen, batu gamping dan batuan rombakan gunung api) dan endapan Kuarter (terdiri dari endapan aluvial pantai, aluvial sungai dan batuan rombakan gunung api muda).

Sebagian batuan berumur tersier tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter dan batuan berumur tersier yang telah mengalami pelapukan tersebut bersifat urai, lunak, lepas, belum kompak dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan guncangan gempa bumi.

 

Penulis : Kiki Luqman Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV, Antara


TERBARU