> >

Puluhan Siswa SD di Bandung Diduga Keracunan Cimin, Begini Pengakuan Keluarga Penjual

Jawa barat | 30 September 2023, 07:54 WIB
Perawatan medis terhadap siswa SDN Jati 3 yang mengalami gejala keracunan makanan usai menyantap cimin, di Puskesmas Saguling, Kamis (28/9/2023). (Sumber: Tribunjabar.id/ Hilman Kamaluddin)

BANDUNG BARAT, KOMPAS.TV - Anak pedagang aci mini (cimin) yang berjualan di sekitar SDN Jati 3 Desa Saguling, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat, mengaku sang ayah baru sehari menjual jajanan tersebut.

Cimin yang diduga mengakibatkan puluhan anak keracunan makanan dan satu di antaranya meninggal tersebut dijual oleh TA (74).

Satu siswi yang meninggal dunia saat menjalani perawatan di rumah sakit, diketahui  memiliki penyakit penyerta, yakni thalassemia.

Menurut Miati (43), anak TA, ayahnya baru sehari berjualan cimin. Sebelumnya sang ayah menjual jajanan lain, yakni arumanis.

"Awalnya jualan (arumanis) baru dua minggu. Kalau bikin dan jualan cimin baru kemarin, hari Selasa (26/9)," ujar Miati di Saguling, Jumat (29/9/2023).

Baca Juga: 36 Siswa SD di Bandung Keracunan Cimin, Satu Orang Meninggal Dunia

Semua bahan yang digunakan untuk membuat cimi, kata Miati, dibeli dari warung. Bahan baku itu kemudian diolah di rumah lalu dimasukkan ke dalam kulkas.

"Jadi bikin dulu (cimin di rumah), terus ketika sudah dingin dimasukin ke dalam kulkas. Pagi-pagi dijual," ujarnya, dikutip Tribunjabar.id.

Pada hari itu, menurut Miati, awalnya sang ayah memroduksi cimin dengan bahan satu kilogram terigu.

Namun jajanan itu habis, sehingga TA membuaat lagi dengan bahan setengah kilogram terigu sehingga pada hari itu total menghabiskan terigu satu setengah kilogram.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Desy-Afrianti

Sumber : tribunjabar.id


TERBARU