> >

11 Motor Dibakar, 2 Rumah dan 1 Panti Asuhan Rusak akibat Bentrok Massa Laskar PDIP dan GPK Militan

Jawa tengah dan diy | 16 Oktober 2023, 10:28 WIB
Sepeda motor dibakar saat tawuran di Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, terjadi pada Minggu (15/10/2023). (Sumber: TRIBUN JOGJA/TAUFIQ SYARIFUDIN)

MAGELANG, KOMPAS.TV - Insiden bentrokan antara dua kelompok pemuda dari laskar PDI Perjuangan atau PDIP Yogyakarta dan Gerakan Pemuda Ka’bah atau GPK Militan terjadi di daerah Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada Minggu (15/10/2023) sore hingga petang.

Polresta Magelang menyatakan bentrokan itu terjadi mulai pukul 16.00 WIB di Jalan Raya Magelang-Yogyakarta.

Beruntung, bentrokan tersebut tidak memakan korban jiwa ataupun warga yang memerlukan perawatan intensif di rumah sakit.

Baca Juga: Siapa Abdul Karim Daeng Tompo, Pemilik Cek Rp2 Triliun yang Ditemukan KPK saat Geledah Rumah SYL

"Korban jiwa tidak ada. Korban luka belum ada laporan. Sementara ini juga belum ada laporan yang sampai dibawa ke Rumah Sakit," kata Kapolresta Magelang Kombes Ruruh Wicaksono pada Minggu (15/10/2023).

Namun demikian, dalam bentrokan tersebut, massa yang mengamuk sempat merusak belasan sepeda motor, bahkan ada yang sampai dibakar.

Berdasarkan data yang dihimpun pihak kepolisian, terdapat sekitar 11 motor yang mengalami kerusakan. 

"Untuk lebih lanjut, kami masih inventarisasi,” ujar Kombes Ruruh dikutip dari Tribunjogja.com.

Selain motor, sejumlah bangunan dan fasilitas di kawasan Muntilan juga mengalami kerusakan akibat bentrokan tersebut. Setidaknya ada dua rumah dan satu panti asuhan yang mengalami pecah kaca.

Baca Juga: Kronologi Bentrokan di Muntilan, Polisi: Ada Gesekan antara Laskar PDI-P dengan GPK Militan

Kombes Ruruh pun memastikan bahwa pihaknya tidak melakukan penahanan terhadap kelompok atau orang atas kejadian tersebut.

"Tidak ada yang kami tahan," ujar Ruruh.

Ruruh menjelaskan bentrokan tersebut terjadi berawal ketika satu kelompok mengadakan kegiatan di Lapangan Soepardi di Sawitan Magelang.

Lalu, sekitar pukul 15.00 WIB, kegiatan selesai dan massa pulang lewat jalan provinsi menuju arah Yogyakarta.

Saat perjalanan pulang, satu kelompok bersinggungan dengan kelompok yang lain. Dari sanalah selisih paham terjadi dan timbul gesekan.

Ruruh menyebut gesekan itu awalnya terjadi di Jalan Batikan, Mungkid, lantaran ada sekelompok massa yang tersinggung. 

Baca Juga: Bentrokan di Muntilan Magelang, Situasi Mulai Kondusif, Arus Lalu Lintas Kembali Lancar

Dari kejadian itu, akhirnya merembet hingga terjadi bentrokan di simpang tiga tape ketan Muntilan. Insiden bentrokan itu baru reda sekitar pukul 18.30 WIB. 

Tim gabungan TNI dan Polri hingga pemadam kebakaran turun tangan dan berhasil meredakan massa yang bertikai. Setelah itu, aparat gabungan melakukan penjagaan di lokasi hingga keadaan aman.

"Mereka yang akan pulang ini akan kami pastikan tidak ada masalah. Kami juga akan mengawal massa tersebut yang berjumlah sekitar 100-an orang,” ujar Ruruh. 

"Dari sejumlah massa itu ada yang dari Salam, Muntilan, dan Yogyakarta. Kami tim gabungan bersiaga. Ada dari Brimob, dari kodim, dari personel Samapta Polres terdekat Kota Magelang, hingga Purworejo.”

Ruruh menembahkan bahwa pihaknya bersama pemerintah daerah akan memfasilitasi untuk mediasi mendamaikan dua kelompok yang bertikai.

Baca Juga: DPR Minta Penembak Warga hingga Tewas saat Demo Berujung Bentrok di PT HMPB Ditangkap dan Dihukum

"Yang paling penting dari kami saat ini dan pemerintah daerah harus menjamin keselamatan semuanya dan harus melindungi semuanya sehingga nanti kami pemerintah daerah akan memfasilitasi untuk proses-proses penyelesaiannya,” ujarnya.

"Apapun itu bentuknya sehingga clear, nanti tidak ada masalah dan persoalan lagi yang ada di lingkungan kita.”

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Tribunjogja.com


TERBARU