> >

Seorang Warga Makassar Mengaku Adiknya di Lokasi Saat Penyerangan KKB, hingga Kini Belum Ditemukan

Sulawesi | 27 Oktober 2023, 22:45 WIB
Ilustrasi garis polisi. (Sumber: Kompastv/Ant)

MAKASSAR, KOMPAS.TV – Seorang warga Kota Makassar bernama Akbar Natsir, menyebut adiknya berada di lokasi saat kelompok kriminal bersenjata (KKB) melakukan penyerangan di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

Hingga kini, pihaknya belum mengetahui nasib sang adik yang bernama Rakib Natsir, warga Jl Bontobila 4, Kelurahan Batua, Makassar, yang juga merupakan penambang emas di Yahukimo.

Menurut Akbar, saat penyerangan itu terjadi, Rakib Natsir ada di lokasi, namun saat pendataan para korban yang dievakuasi oleh Satgas Damai Cartenz, nama Rakib Natsir tidak berada di dalam daftar.

“Belum ditemukan, Pak,” jelasnya melalui pesan Whatsapp kepada Kompas.tv, Jumat (27/10/2023).

Baca Juga: Masih Ada Korban Penyerangan KKB di Yahukimo yang Belum Ketemu, Polisi Belum Bisa Pastikan Jumlahnya

Akbar menyebut pihak keluarga telah berusaha melakukan komunikasi dengan berbagai pihak, tapi keberadaan Rakib belum menemui titik terang.

"Informasi awal didapatkan pihak keluarga Rakib pada hari Selasa bahwa terjadi penyerangan di tempat Rakib bekerja,” kata Akbar melalui keterangan tertulis.

“Pihak keluarga melakukan komunikasi intens ke berbagai pihak terkait seperti Pemerintah Kota Makassar maupun Kepolisian, namun hingga hari keempat evakuasi belum menemukan titik terang mengenai keberadaan Rakib Natsir," kata Akbar.

Ia berharap Satgas Damai Cartenz tetap melanjutkan pencarian dan evakuasi para korban kekejaman KKB.

Ia juga tetap berdoa agar sang adik segera ditemukan dan bisa kembali berkumpul bersama keluarga di Makassar.

"Pihak keluarga di Makassar berharap semoga Rakib Natsir dapat ditemukan oleh Satgas Damai Cartenz dan kembali dalam keadaan selamat," harapnya.

Mengutip pemberitaan Kompas.com, Kepala Operasi Damai Cartenz 2023 Kombes Faizal Ramadhani menyebut total korban serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan pada 16 Oktober 2023 mencapai 95 orang.

Dari jumlah tersebut, 13 orang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, 82 orang lainnya selamat dan berhasil dievakuasi ke Distrik Dekai.

"Total ada 82 orang yang kita evakuasi," ujarnya melalui pesan singkat, Jumat (27/10).

Ia menjelaskan, para korban tersebut ditemukan dalam beberapa pencarian. Pada 17 Oktober 2023, personel gabungan menemukan 16 orang.

Sehari kemudian, tepatnya 18 Oktober 2023, aparat kembali menemukan 23 orang. Lalu sehari setelahnya, ada 36 orang yang kembali ditemukan dalam keadaan selamat.

Baca Juga: Pasca Penyerangan Pekerja Puskesmas, Satgas Yonif Raider 300 Tembak 1 Anggota KKB!

Terakhir pada 24 Oktober 2023, personel keamanan menemukan tujuh orang. Seluruh korban tersebut pun telah  dievakuasi ke Distrik Dekai.

Namun, Faizal belum dapat memastikan apakah jumlah korban masih bertambah atau tidak, sebab, wilayah yang diserang KKB merupakan kawasan pertambangan ilegal yang tidak diawasi oleh aparat keamanan.

 

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/Kompas.com


TERBARU