> >

Selidiki Penyebab Kematian Ayah dan Anak Balita di Koja, Tim Forensik RS Polri Ambil Sampel Organ

Jabodetabek | 28 Oktober 2023, 23:13 WIB
Petugas Suku Dinas Pemakaman Jakarta Utara dan Petugas dari Polres Jakarta Utara sedang mengevakuasi jenazah pria (50) yang ditemukan sudah membusuk di dalam rumah di jalan Balai Rakyat V, Koja, Jakarta Utara, Sabtu (28/10/2023). (Sumber: KOMPAS TV/NIZAR RAMADIKA)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Satreskrim Polres Jakarta Utara sedang menyelidiki penyebab kematian ayah (50) dan anak (2) yang jasadnya ditemukan membusuk di dalam rumah di Jalan Balai Rakyat V, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara. 

Penyelidikan itu melibatkan tim gabungan dari Polres Jakarta Utara, Puslabfor Polri, Kedokteran Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati dr Arif Wahyono menyatakan, saat diterima, kondisi kedua jenazah ayah dan anak sudah mengalami pembusukan. 

Arif menjelaskan, untuk mengetahui sebab dan ihwal kematian ayah dan anak balita tersebut, tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati akan mengambil sampel organ dalam korban untuk dilakukan uji laboratorium forensik. 

"Kita akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut (uji laboratorium). Kita akan mengambil sampel organ yang kita curigai (terkait penyebab kematian), bisa jantung, paru, semuanya," ujar Arif saat ditemui di RS Polri Kramat Jati, Sabtu (28/10/2023).

Baca Juga: Warga Koja Digegerkan dengan Penemuan Jasad Ayah dan Anak di Dalam Rumah, Begini Kronologinya

Arif menambahkan, hasil autopsi dan uji laboratorium dari kedua korban nantinya akan diserahkan kepada jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara sebagai alat bukti guna membantu pengungkapan kasus.

"Sementara ini identitas belum diketahui, nanti akan kita periksa lebih lanjut," ujar Arif.

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Iverson Manossoh menjelaskan, hasil identifikasi sementara korban laki-laki berumur 50 tahun, dan balita berumur 2 tahun. 

Dari hasil pemeriksaan saksi di lokasi, diketahui kedua jenazah yang ditemukan warga masih satu keluarga, yakni bapak dan anak. 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU