> >

Perekam Data Penerbangan Pesawat TNI yang Jatuh Dibawa ke Lanud Abdul Rachman Saleh untuk Dianalisis

Jawa timur | 18 November 2023, 18:42 WIB
Warga berada di dekat bangkai pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano TNI AU yang mengalami kecelakaan di Pasuruan, Jawa Timur, Jumat (17/11/2023). (Sumber: ANTARA FOTO/Umarul Faruq/sgd/tom)

MALANG, KOMPAS.TV - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispen AU) Marsma TNI R Agung Sasongkojati mengatakan bahwa pihaknya sudah menemukan perekam data penerbangan pesawat Super Tucano yang jatuh di Pasuruan, Jawa Timur.

Agung mengatakan bahwa perekam data penerbangan tersebut bernama Video Data Recorder (VDR) dan Network Centric Data Cartridge (NCDC). 

“Jadi alat ini sudah bisa didatangkan, dan sudah bisa dibawa ke Lanud Abdul Rachman Saleh. Keduanya (dari dua pesawat) sudah ditemukan,” kata Agung, Sabtu (18/11/2023).

Baca Juga: Kecelakaan Pesawat Super Tucano di Pasuruan Kemungkinan Bukan Tabrakan, Begini Penjelasan Kadispenau

Dua perangkat tersebut akan dianalisis untuk mengetahui data mengenai kecelakaan pesawat Super Tucano di Pasuruan, termasuk penyebab pesawat jatuh.

Agung bilang, perekam data penerbangan tersebut menyimpan sejumlah data, seperti video penerbangan hingga saat terakhir, komunikasi pilot, performa pesawat, kecepatan, ketinggian, data mesin, hingga kondisi terakhir.

Proses investigasi kecelakaan pesawat jatuh ini akan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan oleh Pusat Kelaikan dan Keselamatan Terbang dan Kerja TNI AU.

Dalam proses penyelidikan ini, tidak hanya data mesin yang dibutuhkan. Terdapat 5M yang harus diperhatikan, yakni Manusia, Mesin, Media, Misi, dan Manajemen.

Baca Juga: Buntut Kecelakaan Pesawat di Pasuruan, TNI AU Setop Sementara Penggunaan Super Tucano

Kesimpulan mengenai penyebab pesawat TNI jatuh di Pasuruan akan disampaikan setelah data yang dibutuhkan lengkap dan proses analisa selesai dilakukan.

Ia mengimbau kepada warga yang memiliki rekaman video saat pesawat tengah terbang dan melakukan formasi, untuk mengirimkan ke TNI AU untuk menjadi bahan penyelidikan.

“Khususnya gambar pesawat yang sedang terbang, formasi di atas pegunungan,” imbau Agung.

Diberitakan sebelumnya, dua unit pesawat Super Tucano milik TNI AU jatuh di Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/11). Pesawat jatuh saat sedang menjalani latihan profisiensi formasi.

Baca Juga: FDR Dua Pesawat Super Tucano akan Jadi Bahan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat

Akibat insiden itu, empat prajurit gugur, yakni Marsekal Pertama TNI (Anumerta) Subhan, Marsekal Pertama TNI (Anumerta) Widiono Hadiwijaya, Kolonel Penerbang (Anumerta) Sandhra Gunawan dan Letkol Penerbang (Anumerta) Yuda A. Seta.

 

 

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Antara


TERBARU