> >

Sakit Hati Ditegur Kerap Numpang Wifi Gratis, Pemuda Bunuh Pengusaha Roti dan Anaknya di Maros

Sulawesi | 13 Desember 2023, 15:59 WIB
Jajaran Polres Maros menunjukkan barang bukti milik pelaku pembunuhan pengusaha roti saat rilis kasus bersama tersangka di Mapolres Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Selasa (12/12/2023). (Sumber: ANTARA)

MAROS, KOMPAS.TV - Seorang pengusaha roti bernama Makmur dan anaknya Abdillah dibunuh oleh seorang pemuda berinisial A alias Black di rumahnya yang berada di Jalan Poros Maros-Makassar, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

Pembunuhan yang dilakukan oleh pemuda berusia 20 tahun terhadap ayah dan anaknya itu terjadi pada Rabu (6/12/2023) dini hari. 

Wakil Kepala Polres Maros Ajun Komisaris Polisi Andi Alamsyah mengatakan jajaran Polres Maros telah berhasil menangkap pelaku Black setelah melakukan aksi kejinya membunuh dua orang sekaligus.

Baca Juga: Ibu yang 4 Anaknya Dibunuh oleh Ayahnya di Jagakarsa Alami Trauma, Belum Bicara Banyak soal Anak

"Dari hasil penyelidikan dan dari penyidik telah mengindentifikasi pelaku, akhirnya tim gabungan Resmob Polda dan Resmob Polres Maros melakukan penangkapan. Pelaku ditangkap di sekitar Maros," kata Andi dikutip dari keterangan resminya pada Rabu (13/12/2023).

Andi menjelaskan motif pelaku membunuh kedua korban lantaran sakit hati karena sering diejek oleh korban bernama Makmur.

Dari ejekan itulah, membuat pelaku Black menyimpan dendam hingga akhirnya menghabisi nyawakedua korban seorang diri. 

Andi mengatakan korban sering mengejek pelaku karena kerap nongkrong di depan rumah korban karena menumpang akses wifi gratis.

Kedua korban yang merupakan pengusaha roti Maros pun sering menegur pelaku karena keberadaanya dianggap menghalangi mobil keluar masuk untuk membeli roti.

Baca Juga: Misteri Pesan di Laptop yang Jadi Alasan Ayah Habisi 4 Anaknya Lalu Coba Bunuh Diri di Jagakarsa

"Pelaku sakit hati karena selalu dikata-katai, saat korban menegur dengan bahasa-bahasa kasar bahkan memplototinya dan itu tidak baik kepada pelaku,” ujar Andi.

Pelaku Black pun akhirnya dendam dan terus memikirkan kata-kata yang dilontarkan oleh kedua korban. Pelaku yang bekerja di belakang rumah korban akhirnya merencanakan untuk membunuh pengusaha roti itu.

"Pelaku tidak ada hubungan dengan korban. Pelaku ini menjalankan aksinya dari pintu kamar yang ada jendela kecil, lalu merangkak kemudian masuk ke rumah dan menghabisi nyawa kedua korban," tuturnya. 

Menurut Andi, korban pertama yang dieksekusi oleh pelaku adalah anaknya yaitu Abdillah bin Makmur (27). Pelaku membunuh Abdillah menggunakan gunting yang ada dalam rumah. Baru setelah itu giliran ayahnya atau Makmur, (53) yang dieksekusi. 

Andi mengatakan sempat terjadi duel antara korban dengan pelaku, hingga akhirnya keduanya tewas mengenaskan. 

Baca Juga: Motif Pria Hajar Balita hingga Kritis di Condet, Terganggu Mau Berhubungan Intim dengan Tante Korban

"Pelaku sudah merencanakan sejak tanggal 3 Desember, dan puncaknya pada tanggal 6 Desember jam 10 malam,” ujarnya. 

 

“Pelaku teringat kemudian terngiang-ngiang kata-kata kasar korban dan sudah berniat membunuh.”

Sedangkan untuk luka dialami korban Abdillah terdapat 17 tusukan di tubuhnya, dan Makmur 12 tusukan di tubuhnya, pelaku menggunakan gunting saat melakukan aksinya saat itu.

Pelaku kini menjalani penahanan di sel Polres Maros untuk menjalani pemeriksaan lanjutan. Akibat dari perbuatannya, pelaku terancam hukuman mati karena telah merencanakan pembunuhan. 

"Kita terapkan hukuman pasal 340 dan pasal 338 KUHPidana dengan ancaman hukuman mati, seumur hidup atu penjara selama-lamanya 20 tahun," kata Andi.

Baca Juga: Terungkap, Motif Ayah Bunuh 4 Anaknya di Jagakarsa Ternyata karena Cemburu dengan Istrinya

 

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU