> >

Prakiraan Cuaca Jabodetabek Sepekan ke Depan hingga Natal 2023, Siap-Siap Turun Hujan!

Jabodetabek | 19 Desember 2023, 16:03 WIB
Ilustrasi prakiraan cuaca Jabodetabek 20-25 Desember 2023 (Sumber: Antaranews)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Berikut prakiraan cuaca di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sepekan ke depan mulai 20-25 Desember 2023.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan beberapa wilayah Jabodetabek akan turun hujan.

Khususnya pada Hari Raya Natal pada 25 Desember 2023 mendatang, BMKG memprediksi Bogor, Bekasi dan Jakarta akan hujan ringan.

Adapun untuk tiga hari ke depan, 20-22 Desember 2023, wilayah Jabodetabek secara umum masih cerah berawan.

Berikut prakiraan cuaca Jabodetabek sepekan kedepan 20-25 Desember 2023:

Baca Juga: Cuaca Panas di Jawa-Nusa Tenggara Berlangsung 3-4 Hari ke Depan, Kapan Hujan? Ini Kata BMKG

Rabu, 20 Desember 2023

  • Jabodetabek secara umum cerah berawan

Kamis, 21 Desember 2023

  • Jabodetabek secara umum cerah berawan

Jumat, 22 Desember 2023

  • Jabodetabek secara umum cerah berawan

Sabtu, 23 Desember 2023

  • Secara umum berawan, namun Bogor, Bekasi, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat dan Jakarta Utara berpotensi hujan ringan

Minggu, 24 Desember 2023

  • Seluruh Jabodetabek secara umum hujan ringan

Senin, 25 Desember 2023

  • Secara umum berawan, namun Bogor, Bekasi, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Utara berpotensi hujan ringan.

Sebelumnya, BMKG menjelaskan penyebab suhu panas dan cuaca terik yang dikeluhkan masyarakat sepekan terakhir.

Baca Juga: Resmi, Ini Jadwal Libur Nasional dan Cuti Bersama Natal 2023 serta Tahun Baru 2024

Menurut BMKG, kondisi suhu panas dan cukup terik pada siang hari terjadi di beberapa wilayah terutama di sekitar selatan ekuator.

"Kondisi cuaca panas tersebut secara umum dipicu oleh dominasi cuaca cerah pada siang hari di sebagian besar wilayah di Jawa hingga Nusa Tenggara. Berdasarkan citra satelit cuaca terlihat dalam beberapa hari terakhir di wilayah Jawa atau Indonesia bagian selatan tidak terdapat tutupan awan, sehingga sinar matahari intens atau optimum langsung ke permukaan Bumi," tulis BMKG di akun Instagramnya, @infobmkg, Selasa (19/12/2023).

Lebih lanjut, BMKG menjelaskan kurangnya pertumbuhan awan hujan di wilayah Jawa-Nusa Tenggara tersebut turut dipicu oleh aktifitas pola tekanan rendah di sekitar Laut Cina Selatan.

Penulis : Dian Nita Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU