> >

Kondisi Terkini Relawan Prabowo-Gibran yang Ditembak di Sampang, Korban Dioperasi dan Dipasang Pen

Jawa timur | 26 Desember 2023, 21:40 WIB
Ilustrasi penembakan. (Sumber: Pixabay)

SURABAYA, KOMPAS.TV - Muarah, relawan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menjadi korban penembakan orang tak dikenal (OTK) di Sampang, Jawa Timur.

Saat ini, pria berusia 48 tahun tersebut masih menjalani perawatan intensif di RSUD dr. Soetomo Surabaya.

Kepala IGD RSUD dr. Soetomo Surabaya, dr. M. Hardian Basuki menjelaskan, setelah insiden penembakan, Muarah langsung dibawa ke IGD RSUD dr. Soetomo untuk mendapatkan perawatan pada Jumat (22/12/2023).

Baca Juga: Relawan Prabowo-Gibran Ditembak OTK, Pakar: Belum Tentu Bermuatan Politik, Bentuk Tim Investigasi

"Pasien telah menjalani operasi pengangkatan peluru dan pemasangan pen di tulang belakang," kata Hardian dalam keterangannya di Surabaya, Jatim, Selasa (26/12/2023).

Saat ini, Hardian menuturkan, korban Muarah dalam kondisi sadar, baik, dan dirawat di ruang perawatan intensif.

Dia menambahkan, tim dokter RSUD dr. Soetomo terus melakukan upaya terbaik untuk keselamatan dan kesembuhan tokoh masyarakat di Sampang itu.

"Kami akan berusaha melakukan upaya terbaik untuk keselamatan dan kesembuhan pasien," ujar Hardian.

Sementara itu, pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel mengatakan, meskipun korban Muarah adalah relawan pasangan capres-cawapres tertentu, belum tentu motif penembakan tersebut bermuatan politik.

Baca Juga: Prabowo Minta Polisi Usut Tuntas Motif Relawannya yang Ditembak di Madura

Namun sebaliknya, kata dia, jika benar ada muatan politik, maka betapa mengerikannya setiap kali ada penyelenggaraan kontestasi demokrasi, ada pihak yang mendesain untuk menciptakan keonaran dengan modus menghilangkan nyawa orang lain.

Karena belum diketahui motif sebenarnya dari penembakan tersebut, Reza Indragiri meminta agar dibentuk tim investigasi gabungan yang independen.

”Dengan bobot keseriusan macam itu, tepat kiranya jika dibentuk tim investigasi gabungan,” kata Reza dalam keterangan resminya pada Selasa (26/12/2023).

Reza menjelaskan perlunya dibentuk tim investigasi gabungan agar peristiwa penembakan tersebut bisa diungkap secara tuntas, menyeluruh, objektif, dan transparan.

Reza meyakini, jika memang penembakan tersebut dilakukan atas dasar politik, maka operasi tersebut dilakukan secara terorganisir.

Baca Juga: Kronologi Relawan Prabowo-Gibran Ditembak Orang Tak Dikenal di Sampang, Polisi Buru Pelaku

”Menyeluruh, mengingat kejahatan bermotif politik pada masa pilpres tampaknya tidak dilakukan secara individual, melainkan terorganisasi,” ujar Reza.

”Berarti, ada lebih dari satu pihak (yang terlibat). Meliputi eksekutor, perencana, pembiaya, dan seterusnya.”

Diberitakan sebelumnya, seorang tokoh masyarakat di Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang bernama Muarah (48) menjadi korban penembakan orang tak dikenal.

Muarah ditembak saat sedang ngopi bersama teman-temannya di depan toko pada Jumat (22/12) sekitar pukul 09.30 WIB.

Muarah ditembak sebanyak dua kali hingga tumbang pada bagian punggung belakang dan punggung sampingnya.

Setelah melancarkan aksinya, para pelaku berbadan kekar berbaju hitam dilengkapi penutup wajah itu langsung kabur mengendarai motor Yamaha NMax.

Baca Juga: TKN Turunkan Tim Pencari Fakta untuk Telusuri Penembakan Relawan di Madura

 

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU