TNI-Polri Tembak Mati 1 Anggota KKB di Intan Jaya Papua, Begini Kronologinya
Papua maluku | 22 Januari 2024, 11:30 WIBINTAN JAYA, KOMPAS.TV - Tim gabungan TNI dan Polri menembak mati satu anggota kelompok criminal bersenjata atau KKB di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah.
Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan mengatakan, penindakan hukum terhadap anggota KKB itu terjadi pada Minggu (21/1/2024) pukul 12.45 WIT.
Adapun anggota KKB wilayah Intan Jaya yang dilaporkan tewas tersebut, kata Candra, bernama Yusak Sondegau.
Saat ini, jenazah Yusak sudah berada di Puskesmas Sugapa, Intan Jaya.
Baca Juga: Anggota Brimob Bripda Alfandi Gugur Ditembak KKB, Korban Kena Peluru di Rahang Kiri Tembus ke Kanan
Candra menjelaskan, peristiwa penembakan yang menewaskan satu anggota KKB Intan Jaya itu berawal saat tim gabungan TNI-Polri melakukan penindakan hukum melihat tujuh orang gerombolan KKB.
Gerombolan kelompok bersenjata itu, kata Candra, kedapatan membawa dua pucuk senjata api laras panjang.
Mereka terlihat berada di Kampung Baitapa menuju Kumbalagupa Sugapa.
Selanjutnya, tim gabungan TNI dan Polri melakukan tindakan tegas terukur dengan menembak anggota KKB yang membawa senjata tersebut.
Tak tinggal diam, lanjut Chandra, kelompok bersenjata tersebut melakukan perlawanan hingga terjadi kontak tembak dengan TNI dan Polri.
“Satu orang KKB yang bersenjata tertembak dan meninggal dunia, namun senjatanya diambil dan dibawa kabur oleh anggota KKB lainnya,” kata Candra dalam keterangan resminya yang dikutip pada Senin (22/1/2024).
Baca Juga: 1 Prajurit Gugur Ditembak KKB di Maybrat Papua Barat Daya, Terkena Tembakan di Bagian Kepala
Setelah insiden tersebut, Candra menambahkan, tak berselang lama kembali terjadi gangguan tembakan dari anggota KKB kepada aparat TNI-Polri.
Tak hanya itu, kata Candra, KKB juga melakukan aksi pembakaran terhadap satu unit rumah yang berasal dari Bantuan Dinas Sosial Kabupaten Intan Jaya.
"Saat ini aparat TNI-Polri melaksanakan siaga dan sekaligus melindungi masyarakat dari serangan dan tembakan KKB," kata Letkol Candra.
Sebelumnya, Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB kembali berulah dengan melakukan aksi penembakan terhadap personel Satgas Damai Cartenz di Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah.
Akibat serangan tersebut, satu anggota Brimob yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz dilaporkan meninggal dunia alias gugur.
Baca Juga: 2 TNI Kembali Gugur, Panglima Jenderal Agus Subiyanto Pakai Strategi Soft Power Atasi KKB Papua
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz, AKBP Bayu Suseno mengungkapkan, anggota Brimob yang gugur ditembak KKB bernama Bripda Alfandi Steve Karamoy.
"Anggota Bripda Alfandi Steve Karamoy terkena tembakan di bagian rahang kiri tembus rahang kanan dan mengakibatkan anggota gugur," kata Bayu Suseno dalam keterangan resminya pada Jumat (19/1/2024).
Bayu menuturkan, setelah terkena tembakan, korban sempat dievakuasi untuk mendapat pertolongan pertama di Puskesmas Sugapa.
Namun, oleh dokter Piter dinyatakan bahwa Bripda Alfandi dinyatakan gugur.
Bayu menambahkan, serangan yang dilancarkan oleh KKB diduga berasal dari belakang Tower BTS Telkomsel, Kampung Bilogai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.
Menurut Bayu Suseno, penyerangan tersebut dilakukan oleh KKB pimpinan Apen Kobogau yang disebut menjabat sebagai Wakil Pangkodap VIII.
Baca Juga: Buntut Aniaya Anak Pejabat, Perwira TNI di Purwokerto Dihukum Penundaan Kenaikan Pangkat 3 Tahun
Bayu menambahkan, anggota Ops Damai Cartenz yang berada di wilayah tersebut mengalami serangan dari KKB selama 30 menit dari arah belakang pos.
Tak tinggal diam, kata Bayu, pihaknya saat ini tengah melakukan pengejaran dan penyisiran di sekitar lokasi kejadian.
"Saat ini, pasukan kami masih melakukan pengejaran dan penyisiran di sekitar TKP. Kami juga masih melakukan penyisiran terhadap pergerakan KKB di Wilayah Intan Jaya," ujar Bayu Suseno
Sementara itu, Kaops Damai Cartenz, AKBP Faizal Ramadhani menegaskan, KKB tersebut akan dicari keberadaannya dan akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV