> >

Satu Korban Pembacokan Office Boy di Cirebon Tewas, Sempat Alami Pendarahan Hebat

Jawa barat | 30 Januari 2024, 13:23 WIB
Office boy berinisial RS (23) membacok empat karyawan Koperasi BMI Grup di Desa Kebon Turi, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (29/1/2024). (Sumber: Kompas.com/MUHAMAD SYAHRI ROMDHON)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Seorang karyawan Koperasi BMI Grup bernama Jessica Shitya Pentury, meninggal dunia usai menjadi korban pembacokan yang dilakukan office boy berinisial RS (23) di Desa Kebon Turi, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada  Senin (29/1/2024).

Kasat Reskrim Polresta Cirebon Kompol Haryo Prasetyo Suseno mengatakan Jessica sempat dilarikan ke rumah sakit karena mengalami pendarahan hebat. Tetapi nyawanya tidak tertolong.

“Baru saja tadi malam, kita dapat kabar dari rumah sakit, pukul 21.30 WIB. Korban atas nama Jessica meninggal dunia,” ucap Haryo, Selasa (30/1/2024).

Baca Juga: Kronologi Office Boy Bacok 4 Karyawan Koperasi di Cirebon, Pelaku Kunci Semua Pintu sebelum Beraksi

Insiden pembacokan tersebut melukai empat karyawan koperasi yang menderita luka bacok di tangan. Dua korban sudah diizinkan pulang dari rumah sakit, sedangkan yang lain masih dirawat.

Haryo mengatakan saat ini pihaknya sudah memeriksa sembilan saksi, termasuk korban luka.

“Sampai saat ini, kita masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi. Saat ini sudah sembilan orang saksi. Dilakukan pemeriksaan, satu di antaranya korban yang terluka kemarin,” katanya.

Sebelumnya, Manager Area Koperasi BMI Grup, SP, mengatakan insiden pembacokan terjadi pada Senin pagi sekitar pukul 06.45 WIB ketika karyawan hendak melakukan rapat pagi.

Pelaku RS yang juga merupakan petugas keamanan kantor, tiba-tiba mengunci semua pintu dari dalam.

“Karena pintunya semua terkunci, karyawan sudah masuk, semua masuk tidak ada yang tahu (kalau) dikunci dari dalam,” kata SP, Senin.

Baca Juga: Rekan Sutomo si Pedagang Semangka yang Tewas Dibacok Juga Kena Cipratan Air Keras, Alami Luka Bakar

Usai mengunci pintu, RS mengamuk dan membacok karyawan menggunakan parang. Karyawan lain mencoba meringkusnya, tetapi empat orang telanjur terkena sabetan parang RS.

Korban terdiri dari kepala cabang, asesor, dan dua staf lapangan.

SP menduga RS membacok para karyawan koperasi lantaran dendam. Namun, ia tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai motif tersebut.

“Untuk lebih lanjut, menunggu keterangan dari polisi,” ucapnya.

 

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas.com


TERBARU