> >

5 Fakta Pembunuhan Satu Keluarga di Penajam Paser Utara: Pelaku Mabuk, Sempat Perkosa 2 Mayat Korban

Kalimantan | 8 Februari 2024, 22:16 WIB
Lokasi kejadian. Rumah korban di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Penajam Paser Utara (PPU), tempat di mana korban sekeluarga dibunuh. Berikut sederet fakta pembunuhan remaja 16 tahun berinisial JND terhadap satu keluarga di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.  (Sumber: Istimewa via Tribunnews.com)

PENAJAM PASER UTARA, KOMPAS.TV - Remaja 16 tahun berinisial JND tega menghabisi nyawa satu keluarga di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (6/2/2024).

Kasat Reskrim Polres Penajam Paser Utara AKP Dian Kusnawan mengatakan pembunuhan tersebut terjadi pada Selasa dini hari sekitar pukul 02.00 WITA.

Ia menyebut kelima korban yang dibunuh pelaku yakni pasangan suami istri bernama yaitu Waluyo (35) dan Sri Winarsih (34), serta tiga anak dari pasutri tersebut masing-masing berinisial RJS (15), VDS (11), dan ZAA (3).

Sebagai informasi, korban RJS disebut memiliki hubungan asmara dengan pelaku JND yang juga tetangga korban. JND pun telah ditangkap pihak kepolisian pada Selasa (6/2).

Berikut fakta-fakta kasus pembunuhan satu keluarga oleh JND di Penajam Paser Utara:

1. Detik-Detik Pembunuhan

Dilansir dari Tribunnews.com yang mendapat informasi dari pihak kepolisian setempat, sebelum melakukan aksi kejinya, pelaku JND sengaja memadamkan listrik di rumah korban yang berpenghuni lima orang.

Usai listrik rumah korban padam, pelaku kemudian masuk sambil membawa parang.

Pelaku kali pertama bertemu dengan korban Waluyo dan langsung membacoknya dengan parang.

JND kemudian masuk ke salah satu kamar yang di dalamnya ada korban Sri Winarsih (34) dan dua anaknya, VDS dan ZAA.

Tak membuang waktu, ia pun menghabisi ibu tiga anak tersebut dan kedua anaknya.

Tidak sampai di situ, JND kemudian mencari RJS yang ketika itu berada di dalam kamar. Setelah berhasil menemuinya, JND langsung mengayunkan parang ke tubuh korban RJS.

Usai melakukan aksi kejamnya tersebut, JND langsung melarikan diri. 

Baca Juga: Sekeluarga yang Dibunuh di Penajam Dikubur 1 Liang Lahad, Tangis dan Pekik Takbir Warnai Pemakaman

2. Pelaku dalam Kondisi Mabuk

Kapolres Penajam Paser Utara AKBP Supriyanto mengungkapkan, sebelum melakukan pembunuhan, JND terlebih dahulu mengonsumsi minuman keras atau mabuk dengan teman-temannya pada Senin (5/2/2024) malam di lokasi yang tak jauh dari rumah korban.

Kemudian, sekitar pukul 23.30 WITA, JND diantar pulang oleh temannya. Sesampainya di rumah, pelaku mempunyai niatan untuk membunuh korban.

Pada tengah malam ketika hari sudah berganti, JND kemudian melancarkan aksinya. Untuk membunuh satu keluarga itu, pelaku JND mempersenjatai diri dengan senjata tajam jenis parang berukuran sekitar 60 sentimeter tanpa gagang. 

3. Motif Asmara hingga Dendam

Pihak kepolisian menduga JND membunuh lima korbannya karena motif asmara. Pasalnya, dari hasil penyelidikan, pelaku pernah menjalin hubungan asmara dengan salah satu korban, yakni RJ.

Namun, hubungan asmara pelaku JND dan RJ tidak direstui oleh orang tua RJ.

Tak hanya asmara, Kapolres Penajam Paser Utara AKBP Supriyanto menyebut motif pelaku juga dikarenakan dendam.

“Sebetulnya sepele saja masalahnya. Mereka sering cekcok karena masalah ternak, ayam, dan anjing. Kebetulan korban tidak suka anjing, sementara pelaku punya anjing,” kata Supriyanto dalam keterangannya pada Selasa (6/2). 

Selain itu, kata Supriyanto, cekcok antara keduanya terjadi karena pelaku merasa kesal korban RJ sudah tiga hari tidak mengembalikan helm miliknya.

4. Perkosa Dua Mayat Korban

AKB Supriyanto menyebut, JND tak hanya membunuh, namun juga sempat memerkosa dua mayat korban, yakni Sri Winarsih dan RJS.

“Dari keterangan pelaku, setelah melakukan pembunuhan, ia melakukan pemerkosaan terhadap ibu dan anak yang dewasa, setelah itu ditinggalkan,” ucap Supriyanto, Selasa.

Ia menjelaskan bahwa korban perempuan ditemukan dalam kondisi setengah telanjang. 

JND juga sempat mengambil tiga unit ponsel milik korban dan uang tunai sebesar Rp300 ribu sebelum pergi meninggalkan rumah korban.

5. Beri Kesaksian Palsu

Usai melakukan pembunuhan, JND menjalankan siasat buruk dengan cara membuat laporan palsu terkait pembunuhan itu.

JND sempat pulang ke rumahnya untuk berganti baju usai membunuh para korban. Ia kemudian mengajak kakaknya untuk melaporkan adanya pembunuhan ke Ketua RT setempat.

Kepada Ketua RT setempat, ia memberikan kesaksian palsu, yakni mengaku melihat tiga hingga sepuluh orang yang melakukan pembunuhan di rumah korban.

“Tersangka mengajak kakaknya ke Pak RT untuk melapor terkait adanya kasus pembunuhan ini. Ia beralibi kalau pelakunya bukan dia,” kata AKBP Supriyanto.

Ketua RT yang mendapatkan informasi tersebut lantas melapor ke polisi. JND pun diperiksa sebagai saksi.

Namun, keterangannya ternyata tak sama dengan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP). Polisi yang melakukan penyelidikan pun kemudian menetapkan JND sebagai pelaku tunggal.

Baca Juga: Pengakuan Pembunuh Sekeluarga di Penajam saat Diinterogasi, Akui Perkosa Mayat Eks Pacar dan Ibunya

 

 

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Tribunnews


TERBARU