> >

Banjir Demak: 8.170 Warga Mengungsi, 1.400 Hektare Sawah Tergenang

Jawa tengah dan diy | 9 Februari 2024, 09:38 WIB
Sejumlah warga mengungsi di Musala Desa Kalianyar, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Jumat (9/2/2024). (Sumber: Antara/Akhmad Nazaruddin Lathif)

DEMAK, KOMPAS.TV - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak, Jawa Tengah, melaporkan bahwa sebanyak 8.170 warga Kabupaten Demak mengungsi akibat banjir yang menggenang.

Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Demak, M Agus Nugroho Luhur, mengatakan bahwa pengungsi berasa dari berbagai daerah di Kabupaten Demak.

“Jumlah warga yang mengungsi sebanyak itu merupakan hasil pendataan per Kamis (9/2) pukul 22.00 WIB,” ucap Agus, Jumat (9/2/2024).

Baca Juga: Banjir Grobogan, Warga Terdampak Mulai Mengeluh Kelelahan dan Kedinginan

Pengungsian tersebut merupakan dampak banjir di Kecamatan Karanganyar akibat dari jebolnya tanggul Sungai Wulan dan Sungai Jratun.

Agus menjelaskan bahwa ribuan warga mengungsi di beberapa tempat publik, seperti rumah ibadah, balai desa, dan sekolah.

Pengungsi terbanyak berasal dari Desa Kedawung Lor sebanyak 4.500 jiwa dan Desa Undaan Kidul sebanyak 2.569 jiwa.

Jebolnya tanggul di Sungai Wulan dan Sungai Jratun ini menyebabkan 30 desa di tujuh kecamatan di Demak mengalami banjir. Sebanyak 16.389 keluarga terdampak dengan total 63.465 jiwa.

Banjir juga menggenangi areal persawahan. Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak mencatat bahwa banjir menggenangi 1.400-an hektare area persawahan dengan usia tanaman yang bervariasi.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak, Agus Herawan mengatakan bahwa jumlah lahan yang terdampak masih bisa bertambah.

 

“Data sementara untuk luas areal tanaman padi yang tergenang sekitar 1.400-an hektare. Tentunya masih bisa bertambah karena daerah yang terdampak banjir juga semakin meluas,” ucap Agus Herawan, Jumat, seperti dikutip dari Antara.

Baca Juga: Banjir di Grobogan, Perbaikan Tanggul Jebol Sungai Tuntang Dikebut

Untuk meringankan beban petani yang terdampak, pihaknya akan melakukan pendataan secara lebih detail untuk kemudian dilaporkan dan petani mendapatkan bantuan.

Kepala Desa Dempet, Suwondo mengatakan bahwa lahan sawah di desanya yang terdampak banjir berkisar 70-an hektare dengan usia tanaman 45-60 hari.

"Tentunya tanaman yang tergenang hingga tidak terlihat, hanya bisa bertahan dalam jangka waktu lima hari. Selebihnya tentu bisa puso," ujarnya.

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Antara


TERBARU