> >

Pj Gubernur Jabar Minta TPID Siapkan Skema Antisipasi Inflasi Ramadan dan Idulfitri

Jawa barat | 6 Maret 2024, 22:39 WIB
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin di Gedung Sate Bandung, Kamis (30/11/2023). (Sumber: ANTARA/Ricky Prayoga)

BANDUNG, KOMPAS.TV - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin meminta dalam pertemuan tingkat tinggi (high level meeting/HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk menyiapkan skema guna mengantisipasi kenaikan inflasi jelang dan saat Ramadan dan Idulfitri.

Pertemuan dengan tajuk "Sinergi dan Kolaborasi Pengendalian Inflasi Menghadapi HKBN Ramadhan dan Idul Fitri serta Perluasan Digitalisasi" diharapkan dapat memberikan solusi untuk menekan inflasi. 

Inflasi memiliki potensi untuk mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, daya beli masyarakat, dan investasi, terutama cenderung naik menjelang Ramadan.

"Terlebih inflasi Februari 2024 di Jabar berada di angka 3,09 persen yang lebih tinggi dibandingkan nasional yang hanya sebesar 2,75 persen. Saya meminta kepada TPID, untuk memahami secara baik faktor-faktor yang memengaruhi tingginya inflasi di Jawa Barat dibandingkan nasional," kata Bey dalam pertemuan itu di Bandung, dikutip dari Antara, Rabu (6/3/2024).

Ia menambahkan, Momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), baik Ramadan maupun Idulfitri adalah momen yang selalu berulang setiap tahunnya sehingga harus bisa diantisipasi secara baik.

"Jika kita hanya mengandalkan data historis tanpa ada reaksi yang antisipatif, kita hanya mencari alasan untuk pembenaran," ujar Bey.

Apalagi, menurut Bey, Provinsi Jawa Barat dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia, yang mencapai 49,9 juta jiwa menjadi pondasi vital stabilitas inflasi nasional.

"Saya ingin menegaskan, bahwa setiap aksi yang akan dilakukan harus memikirkan pendekatan penyelesaian masalah secara holistik dan terpadu," tegas Bey.

Baca Juga: Sekum PP Muhammadiyah: Ramadan Jadi Momentum Islah dan Kembali Rukun Pascapemilu

Lebih lanjut, Bey juga meminta pemerintah kota/kabupaten untuk menggunakan Belanja Tidak Terduga (BTT) secara selektif dan efektif untuk stabilisasi harga pangan hingga bantuan sosial.

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Deni-Muliya

Sumber : Antara


TERBARU