> >

Kasus Keluarga Lompat dari Apartemen: KPAI Duga Ada Kekerasan terhadap Anak

Jabodetabek | 13 Maret 2024, 16:24 WIB
Kolase foto CCTV yang menunjukkan detik-detik empat orang dalam satu keluarga melompat dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (9/3/2024). (Sumber: Istimewa via Tribunnews)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) turut menyoroti kasus satu keluarga diduga bunuh diri dengan melompat bersama-sama dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (13/3/2024).

Satu keluarga tersebut terdiri atas ayah berinisial EA (51), ibu AEL (50), dan dua anaknya yang berusia remaja yakni perempuan berinisial JL (15) dan laki-laki JWA (13).

Komisioner KPAI Pengampu Kluster Kekerasan Fisik Psikis Anak, Diyah Puspitarini, menduga ada kekerasan yang dilakukan orang tua terhadap anak dalam kasus tersebut.

Baca Juga: Soal Motif Keluarga Terjun dari Apartemen Penjaringan, Kriminolog Duga Terkait Utang

“Anak sebagai korban dari kondisi tidak berdaya di antara keputusan orang tua. Bahkan, KPAI juga khawatir ada paksaan orang tua kepada anak untuk ikut bersama dalam aksi bunuh diri ini,” kata Diyah, Rabu (13/3/2024).

Menurut dia, keterangan polisi yang menyebutkan keempat korban lompat bersama-sama dengan keadaan tangan yang terikat juga mengindikasikan adanya kekerasan tersebut.

“Sehingga anak jika akan memberontak juga tidak bisa melarikan diri,” sambung Diyah, seperti dikutip dari Kompas.com.

KPAI mendorong dilakukan autopsi terhadap jenazah JL dan JWA agar dapat diketahui apakah dua anak tersebut mendapatkan kekerasan dari orang tuanya.

Kasus tersebut, kata Diyah, menjadi pelajaran bagi semua pihak agar dapat melakukan pencegahan dan penguatan terhadap keluarga yang memiliki masalah hingga berpotensi melakukan kekerasan terhadap anak.

Diberitakan sebelumnya, satu keluarga terjun bersama dari lantai 22 gedung Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (9/3/2024) sekira pukul 16.15 WIB.

Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya mengungkapkan detik-detik empat orang dalam satu keluarga, lompat.

Baca Juga: Pakar Nilai Ada Unsur Perencanaan di Kasus Sekeluarga Lompat dari Apartemen, Singgung Pemilihan TKP

Menurut polisi, setelah tiba di apartemen, keempat anggota keluarga itu bergegas menuju lift untuk naik ke rooftop. Sebelum lompat bersama-sama, EA sempat mencium kening istri dan dua anaknya.

Sang istri, AEL, sempat mengumpulkan handphone (HP) suami dan kedua anaknya.

"Terekam CCTV, di dalam lift EA mencium-cium kening dari ketiga orang lainnya. Setelah dicium-cium keningnya, AEL terlihat mengumpulkan handphone-handphone dari semuanya untuk naik ke atas," ujar Agus, Minggu (10/3/2024).

Polisi tengah mendalami dugaan motif utang yang menjadi alasan satu keluarga diduga bunuh diri.

"Masih didalami (dugaan motif utang). Saya belum sampai pada kesimpulan itu," kata Agus, Senin (11/3/2024), dikutip dari Tribunnews.com.

Disclaimer:

Artikel ini tidak bertujuan untuk mempromosikan perilaku bunuh diri.

Apabila Anda saat ini mengalami depresi atau keinginan bunuh diri, jangan putus asa. Depresi dan gangguan kejiwaan dapat pulih dengan bantuan profesional kesehatan mental.

Temukan informasi mengenai bagaimana menjaga kesehatan mental dan menghubungi layanan profesional di laman Pencegahan Bunuh Diri Into The Light Indonesia di www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri.

 

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas.com


TERBARU