> >

Pj Gubernur Jabar Tinjau Lokasi Banjir Rob di Garut, Janjikan Bantuan untuk Nelayan Terdampak

Jawa barat | 15 Maret 2024, 00:20 WIB
Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin meninjau lokasi bencana banjir rob di Rancabuaya, Kabupaten Garut, Kamis (14/3/2024) (Sumber: Istimewa)

GARUT, KOMPAS.TV - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin akan memberikan bantuan kepada nelayan yang terdampak banjir rob di Rancabuaya, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Hal itu disampaikan saat Bey meninjau langsung lokasi banjir rob, Kamis (14/3/2024). Ia didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Garut.

"Untuk bantuan kepada nelayan kami memikirkan, yang pasti akan ada bantuan, tapi kami memikirkan bagaimana skemanya, apakah bisa tanggap darurat atau hanya stimulan,” kata Bey dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.tv, Kamis.

Baca Juga: BPBD DKI Jakarta Ingatkan Ada Potensi Banjir Rob di Sejumlah Wilayah, Ini Daftarnya

Dia mengatakan bantuan tersebut akan diberikan kepada para nelayan yang kapalnya mengalami kerusakan akibat banjir rob.

Sejauh ini, terdapat 142 kapal yang rusak. Saat melakukan peninjauan langsung, Bey juga membantu proses evakuasi kapal yang masih dilakukan secara manual, yakni dengan cara menarik kapal menggunakan tali.

Untuk ke depannya, Bey akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) agar dapat menurunkan mobil derek guna membantu menarik kapal.

"Dan juga tadi saya melihat, untuk menarik kapal itu sangat manual, jadi kami coba usahakan kerja sama dengan Dishub, dengan penarik derek itu," ujar Bey. 

Dia kembali mengingatkan para nelayan untuk tidak melaut sampai 20 Maret 2024, mengingat kondisi gelombang tinggi.

Baca Juga: Budidaya Kerang Hijau Hancur Dihantam Banjir Rob

Selain di Garut, gelombang tinggi juga terjadi di Sukabumi. Ia memastikan nelayan yang kapalnya terdampak banjir rob di Sukabumi, akan mendapatkan bantuan yang sama.

"Iya, sama (di Sukabumi) perlakuannya sama. Pertama bantuannya sama, kami menunggu apakah bisa tanggap darurat, atau tidak,” ucap Bey.

“Dan imbauannya ikuti arahan BMKG, kalau ini kan sampai tanggal 20 usahakan tidak melaut dulu, karena keselamatan adalah yang utama, baru setelah itu kita lihat lagi," tukasnya.

 

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU