> >

Tangis Histeris Buzzer Wanita Diduga Diperkosa Ketua DPD PSI Jakbar, Dipaksa Teken Surat Pernyataan

Jabodetabek | 28 Maret 2024, 23:36 WIB
W (berkacamata hitam dan bermasker), korban rudapaksa oleh Ketua PSI Jakarta Barat, Anthony Norman Lianto, mengalami stres dan trauma. Dia berharap pelaku dihukum berat. (Sumber: warta kota/nuril yatul)

"Dia mengarahkan saya untuk keluar dari DPD. Saya diarahkan ke tempat lain saya di drop di Indomaret dengan alasan cari makan dulu karena ada makanan rekomendasi yang enak yang dia tahu,” ujar W.

Baca Juga: Anak Pejabat yang Perkosa Mantan Pacar Ditahan, Termasuk Temannya yang Ikut Atur Pertemuan

Setelah menunggu, pelaku Norman akhirnya datang menjemput korban W.

Setelah itu, alih-alih kembali ke kantor DPD PSI untuk mengurus pekerjaan, pelaku Norman malah membawa korban W ke rumahnya.

“Tapi pas sampai sana saya dijemput sama pelaku bukan balik ke DPD untuk urusan pekerjaan, saya malah dibawa kabur ke rumahnya," ucap W.

Di rumah pelaku itulah, korban W mengaku diperkosa oleh pelaku Norman. Meskipun pada saat itu korban W sudah bilang sedang menstruasi, pelaku Norman tak peduli.

Setelah melampiaskan nafsunya, pelaku Norman kemudian menyekap korban W di dalam kamarnya hingga pagi hari.

Korban pun sudah memohon untuk segera dilepaskan. Namun permintaan itu tidak digubris.

"Saya mau coba kabur lewat jendela tapi diteralis besi, saya minta tolong lepasin tapi gak dibukain pintunya," tutur korban W.

Korban W menambahkan, pada saat terjadi pemerkosaan, dirinya sempat melihat seperti ada kamera yang terpasang di dalam kamar tersebut. 

Baca Juga: Pengakuan Anak Pejabat yang Perkosa Eks Pacar di Mobil Dinas Orang Tuanya, Ternyata sudah Beristri

Ia pun menduga pelaku Norman sengaja memasang kamera itu untuk mengancamnya agar tidak melaporkan pemerkosaan yang dilakukannya.

Menanggapi kejadian tersebut, Ketua DPW PSI DKI Jakarta Elva Farhi Qalbina mengatakan, Norman telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua DPD PSI Jakarta Barat sejak Selasa (26/3/2024).

Elva pun menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mentolerir tindakan pemerkosaan yang dilakukan oleh kadernya tersebut.

"DPW PSI Jakarta telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan prosedur internal partai,” ujar Elva.

“Kami ingin menegaskan bahwa partai kami tidak mentolerir tindakan kekerasan seksual dalam bentuk apapun dan terhadap siapapun,” katanya.

Karena sebab itu, lanjut Elva, PSI menyerahkan sepenuhnya kasus yang menjerat Norman tersebut ke jalur hukum.

Baca Juga: Kronologi Anak Pejabat Kabupaten Gowa Duga Perkosa Mantan Pacar di dalam Mobil Dinas Orang Tuanya

"Kami mendukung proses hukum yang sedang berjalan untuk memastikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat,” tutur Elva.

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Deni-Muliya

Sumber : TribunJakarta


TERBARU