> >

Badan Geologi Imbau Waspadai Lontaran Batu dan Potensi Tsunami 25 Meter akibat Erupsi Gunung Ruang

Sulawesi | 18 April 2024, 14:58 WIB
Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara meletus sejak 16-17 April 2024. (Sumber: Tribunnews)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Geologi mengungkap potensi dampak erupsi Gunung Ruang di sepanjang pesisir barat Pulau Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro atau Sitaro, Sulawesi Utara.

Ketua Tim Pengamatan Gunung Api di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Heruningtyas Desi Purnamasari mengimbau warga di Pulau Tagulandang untuk mewaspadai lontaran batu pijar akibat erupsi eksplosif Gunung Ruang.

Diketahui, PVMBG meningkatkan status Gunung Ruang dari Siaga menjadi Awas menyusul erupsi eksplosif pada Rabu (17/4/2024) malam. Sementara itu, status Gunung Awu, di utara Gunung Ruang, kini Siaga dengan area steril dalam radius 5 kilometer.

“Masyarakat Tagulandang harus mewaspadai adanya lontaran batu pijar yang diakibatkan oleh adanya erupsi eksplosif yang terjadi di Gunung Ruang,” ujar Ketua Tim Kerja Gunung Api Heruningtyas, dikutip dari Breaking News Kompas TV, Kamis (18/4).

Potensi Tsunami 25 Meter

Selain itu, Heruningtyas juga mengatakan bahwa tinggi gelombang tsunami yang diakibatkan oleh erupsi Gunung Ruang bisa mencapai 25 meter.

Hal itu berdasarkan catatan sejarah erupsi Gunung Ruang yang terjadi pada 3 Maret 1871. Kejadian itu melanda daerah pesisir Pulau Tagulandang.

Baca Juga: Erupsi, Gunung Ruang Kini Berstatus Awas dan Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 3 Km, Ini Imbauan PVMBG

Erupsi saat itu mengakibatkan tsunami sekitar 25 meter dan berdampak hingga 180 meter dari bibir pantai. Adapun korban jiwa mencapai 400 orang.  

”Hingga Kamis pagi belum terjadi tsunami. Namun, tetap perlu diwaspadai,” ujar Heruningtyas.

Gunung Ruang terakhir kali meletus pada tahun 2002 dan menyebabkan kerusakan lahan dan permukiman warga, sebelum kembali meletus pada 16-17 April 2024.

Penulis : Dian Nita Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU